SILAMPARITV.CO.ID - Ketika gejolak emosi menghampiri, kadang kita merasa terjebak dalam labirin yang tak terjangkau. Seakan-akan, setiap langkah kita terasa terhambat oleh gelombang kecemasan yang tak terkendali.
Dalam momen-momen seperti ini, sering kali kita mendengar istilah "panic attack" dan "anxiety attack". Namun, tahukah Anda bahwa keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang penting? Dalam artikel ini, kita akan menyibak tirai kebingungan dan menjelajahi perbedaan esensial antara panic attack dan anxiety attack.
Sebelum kita merambah lebih jauh, penting untuk memahami bahwa kedua kondisi ini merupakan bagian dari spektrum gangguan kecemasan yang kompleks. Namun, perbedaan antara keduanya terletak pada karakteristik serta gejala yang muncul selama serangan.
BACA JUGA:Menyingkap Misteri Dibalik Keheningan: Mengapa Menjadi Orang yang Pendiam Tidak Baik Bagimu?
Panic Attack: Kilat Kecemasan yang Mendadak
Panic attack bisa diibaratkan sebagai badai yang mendadak dan mematikan. Serangan ini terjadi secara tiba-tiba dan biasanya mencapai puncaknya dalam waktu singkat, seringkali dalam hitungan menit. Gejalanya mungkin sangat intens, membuat seseorang merasa kehilangan kendali dan bahkan merasa bahwa kematian sedang mendekat.
Saat mengalami panic attack, seseorang bisa merasakan beberapa gejala fisik yang meliputi detak jantung yang cepat dan tidak teratur, sesak napas, gemetar, berkeringat berlebihan, serta sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki. Perasaan teror atau kehilangan kendali juga seringkali mendominasi pikiran seseorang yang sedang mengalami panic attack.
BACA JUGA:Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel, Program Adhyaksa Peduli Anak Umang
Panic attack dapat terjadi secara spontan, tanpa pemicu yang jelas, meskipun dalam beberapa kasus ada faktor pencetus seperti situasi yang menekan atau stresor eksternal lainnya. Setelah serangan mereda, seseorang mungkin merasa lelah secara fisik dan emosional.
Anxiety Attack: Gelombang Kecemasan yang Berkepanjangan
Sementara itu, anxiety attack lebih cenderung berkembang secara perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan panic attack. Meskipun gejalanya bisa sama-sama mengganggu, seperti ketegangan otot, perasaan gelisah, sulit berkonsentrasi, serta gangguan tidur, namun intensitasnya tidak sekuat panic attack.
BACA JUGA:BPS Sumsel Rilis Nilai Tukar Petani (NTP) Sumsel Naik 2,97 Persen Pada Bulan Maret 2024
Anxiety attack seringkali terjadi sebagai respons terhadap situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa cemas atau terbebani. Ini bisa berkisar dari masalah keuangan, hubungan yang rumit, hingga tuntutan pekerjaan yang berat. Berbeda dengan panic attack yang datang tanpa aba-aba, anxiety attack lebih terkait dengan rasa khawatir yang berlarut-larut terhadap masa depan atau kejadian tertentu.
Yang membedakan anxiety attack adalah kecenderungan untuk memikirkan secara berlebihan tentang potensi bahaya atau konsekuensi negatif dari situasi yang membuat cemas. Pada dasarnya, ini adalah respons terhadap ketidakpastian yang dialami seseorang, yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari mereka.
BACA JUGA:Tips Membuat Minuman Tinggi Serat untuk Sahur