Hari Raya Idul Fitri 2024 Serentak Pemerintah, NU dan Muhammadiyah

Senin 08-04-2024,21:00 WIB
Reporter : Reza Aditya
Editor : Ihsan Alvindra

Setiap tahunnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Lembaga Penelitian Falakiyya (LF PBNU) melaksanakan Luqatul Hilal pada awal Syawal tanggal 29 Ramadhan.

BACA JUGA:Kenali Manfaat Buah Jarak untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

NU sendiri telah menetapkan Ramadhan jatuh pada 12 Maret 2024, sehingga jika puasa berlangsung 29 hari, Syawal boleh jatuh pada 10 April 2024, dan jika puasa 30 hari, Syawal jatuh pada 10 April 2024.

bisa jatuh pada 11 April 2024 (teoritis)  Idul Fitri 2024 Muhammadiyah  10 April 2024 Berbeda dengan pemerintah dan NU, PP Muhammadiyah tidak menghitung wujud hilal yang sebenarnya.

Metode yang digunakan untuk menetapkan awal Ramadhan , Shawar dan Zulhija sejak tahun 1445 H/2024 M.

Keputusan ini tertuang dalam Deklarasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.

0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Penyelesaian Bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah Tahun 1445 Hijriah.

Deklarasi tersebut menetapkan Idul Fitri 1445 Hijriah jatuh pada 10 April 2024.Berdasarkan deklarasi tersebut, maka pada tanggal 29 Ramadhan 1445 H.yang bertepatan dengan tanggal 8 April 2024, belum terlaksana Ijtima sebelum Syawal 1445 H.

BACA JUGA:Benarkah Mencari Informasi di Google Kemudian Hari Akan Berbayar? Cek di Sini!

Ijtimak baru akan dilaksanakan serentak pada hari Selasa tanggal 30 Ramadhan 2024 atau pada tanggal 9 April 2024 pukul 23. 01.10 WIB.Oleh karena itu, hari raya Idul Fitri Muhammadiyah tahun 2024 ditetapkan pada tanggal 10 April 2024.

Di Indonesia, tahun 1 Syawal 1445 M jatuh pada hari Rabu Pahin, 10 April 2024 M,'' bunyi proklamasi tanggal 12 Januari 2024.30 hari terakhir.

 Idul Fitri 2024 diprediksi terjadi bersamaan Thomas Jamaluddin, Ilmuwan Utama Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memperkirakan Idul Fitri 2024 terjadi bersamaan.

Dikatakannya, posisi hilal pada 29 Ramadhan 1445 M dan 2024 M di seluruh wilayah Indonesia  memenuhi kriteria MABIMS.

BACA JUGA:Dampak Jangka Panjang Pedas Terhadap Kesehatan Lambung , Tantangan untuk Sistem Pencernaan

"Syawal, Insya Allah tinggi bulan setelah Ramadhan di Jakarta sudah 6,3 derajat atau lebih dari 3 derajat. Perpanjangannya sudah 8,9 derajat, yaitu lebih dari 6,4 derajat," ujarnya, disebutkan dalam  diskusi tersebut.

dari topik tersebuT Kriteria baru penentuan awal Ramadhan di media bertajuk MABIMS, Jumat (3/8/2024) lalu di Kantor BRIN.

Kategori :