Fenomena Gen Z Berburu HP Lawas BlackBerry, Nostalgia atau Detoks Digital?

Fenomena Gen Z Berburu HP Lawas BlackBerry, Nostalgia atau Detoks Digital?

Fenomena Gen Z Berburu HP Lawas BlackBerry, Nostalgia atau Detoks Digital?--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Di tengah gempuran teknologi mutakhir dan tren smartphone canggih, muncul fenomena unik yang mengejutkan banyak pihak. Generasi Z, atau Gen Z, kini tengah ramai-ramai berburu HP lawas BlackBerry, sebuah merek ponsel yang populer di era 2000-an awal. Apa yang mendorong anak muda masa kini kembali ke teknologi masa lalu?

BACA JUGA:Kalender Juni 2025: Weton Jawa Lengkap dan Jadwal Libur Nasional Terbaru

BACA JUGA:Soal Latihan IPAS Kelas 4 SD – Bab 1: Ayo Berlatih

BlackBerry Kembali Jadi Primadona

Fenomena ini bermula dari maraknya unggahan di media sosial, terutama TikTok. Tagar #blackberry sudah digunakan lebih dari 126 ribu kali, menampilkan ribuan video Gen Z yang unboxing ponsel BlackBerry bekas, mempercantik tampilannya, hingga menikmati suara khas dari keyboard QWERTY-nya yang memicu sensasi ASMR.

"Saya sudah muak dengan Apple, saya rela menyerahkan hampir segalanya demi sebuah Blackberry!" tulis seorang pengguna di TikTok.

Sebagian dari mereka mendapatkan BlackBerry lawas melalui platform seperti Facebook Marketplace, eBay, dan Back Market. Sebagian lainnya bahkan menghidupkan kembali ponsel milik orang tua yang tersimpan lama di laci.

BACA JUGA:Viral! Pengantin di Serang Pingsan karena Dekorasi Pernikahan Tak Selesai Padahal Sudah Dibayar Lunas

BACA JUGA:Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Sukseskan Penyaluran Bantuan Subsidi Upah

Alasan Gen Z Pilih BlackBerry

1. Harga Lebih Terjangkau

Di tengah melonjaknya harga smartphone baru seperti iPhone yang bisa mencapai puluhan juta rupiah, BlackBerry bekas menjadi pilihan rasional bagi sebagian anak muda. Selain murah, tampilannya pun dianggap retro-cool.

2. Detoks Digital

Ada pula yang menjadikan BlackBerry sebagai bentuk digital detox. Menurut Pascal Forget, seorang kolumnis teknologi dari Montreal, "Orang-orang ingin kembali ke masa yang lebih sederhana. Smartphone dulu menyenangkan, sekarang malah membuat kecanduan."

Sumber: