Heboh Warga Uganda Tinggalkan Rumah Demi Sambut Hari Kiamat

Heboh Warga Uganda Tinggalkan Rumah Demi Sambut Hari Kiamat

Heboh Warga Uganda Tinggalkan Rumah Demi Sambut Hari Kiamat--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Isu tentang datangnya hari kiamat kembali mencuri perhatian publik dunia. Kali ini, fenomena mengejutkan datang dari Uganda, Afrika Timur, di mana ratusan warga dilaporkan meninggalkan rumah, pekerjaan, hingga tabungan mereka demi berkumpul di sebuah hutan terpencil.

Mereka meyakini dunia akan berakhir pada 23–24 September 2025, sesuai ramalan seorang pemuka agama kontroversial asal Afrika Selatan bernama Joshua Mhlakela.

BACA JUGA:Ajang PLN Journalist Awards 2025 Dibuka, Apresiasi untuk Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional

BACA JUGA:Guru SD di Musi Rawas Dibegal Terang-Terangan, Polisi Buru Pelaku.

Ratusan Warga Eksodus ke Hutan

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kerumunan warga Uganda mendirikan tenda darurat dan berkemah di hutan. Mereka datang bersama keluarga, membawa sedikit bekal, dan menunggu dengan penuh keyakinan bahwa dunia akan segera berakhir.

Sejumlah saksi mata melaporkan, sebagian dari mereka bahkan rela menjual barang berharga, menutup usaha kecil, dan meninggalkan pekerjaan karena percaya harta duniawi tidak lagi berguna. Bagi mereka, yang terpenting adalah menanti “pengangkatan ke surga” sebagaimana dijanjikan sang pemuka agama.

BACA JUGA:Oknum Polisi di Lubuklinggau Diamankan Propam usai Diduga Selingkuhi Istri Orang

BACA JUGA:Oknum Perwira TNI Diduga Selingkuh dengan Istri Junior, Terbongkar Lewat Ponsel.

Nubuat Joshua Mhlakela yang Jadi Pemicu

Fenomena ini berawal dari khotbah Joshua Mhlakela, pendeta asal Afrika Selatan yang aktif di media sosial. Dalam ceramahnya, ia menyebut dunia akan berakhir pada akhir September 2025.

Mhlakela menyerukan umatnya untuk meninggalkan rumah dan pergi ke alam terbuka sebagai bentuk persiapan menyambut kedatangan Sang Penyelamat. Pesan tersebut dengan cepat menyebar melalui Facebook, TikTok, hingga grup WhatsApp komunitas gereja, memicu kepanikan massal di Uganda.

Dalam hitungan hari, ratusan orang telah mengemas barang-barang mereka, sementara sebagian lainnya hanya berdiam di rumah dengan ketakutan menunggu “akhir dunia”.

BACA JUGA:Guru Protes Jadi Pencicip Makanan MBG: Tugas Kami Mengajar, Bukan Uji Pangan.

Sumber: