Telur Rebus, Ceplok, atau Dadar: Mana yang Lebih Sehat?
Telur Rebus, Ceplok, atau Dadar: Mana yang Lebih Sehat?--ist
SILAMPARITV.CO.ID-Telur dikenal sebagai salah satu lauk sederhana yang bergizi tinggi, mudah diolah, dan relatif terjangkau. Tak heran, hampir setiap rumah selalu menyediakannya di meja makan. Selain rasanya yang enak, telur juga mengandung protein hewani berkualitas tinggi, vitamin, serta mineral penting untuk tubuh.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah kandungan gizi telur tetap sama jika dimasak dengan cara berbeda, seperti direbus, diceplok, atau didadar? Ternyata, jawabannya tidak sesederhana itu. Cara memasak bisa memengaruhi jumlah kalori, kadar lemak, hingga kestabilan vitamin dan antioksidan dalam telur.
BACA JUGA:24 Siswa di Ketapang Keracunan Usai Makan Menu MBG, Diduga Akibat Ikan Hiu Filet Saus Tomat
1. Telur Rebus
Telur rebus dianggap sebagai pilihan paling sehat. Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) 2017, satu butir telur rebus mengandung sekitar 70 kkal, dengan 6–7 gram protein dan 5 gram lemak yang berasal dari kuning telur.
Kelebihan telur rebus antara lain:
Vitamin tetap terjaga: Vitamin A, D, folat, dan B12 relatif stabil.
Antioksidan tinggi: Lutein dan zeaxanthin lebih mudah diserap tubuh, bermanfaat untuk kesehatan mata.
Ramah pencernaan: Penelitian Foods Journal (2021) menunjukkan telur rebus lebih mudah dicerna, terutama oleh lansia.
2. Telur Ceplok (Mata Sapi)
Telur ceplok adalah favorit banyak orang karena praktis dan lezat. Namun, kandungan gizinya sedikit berbeda dibanding telur rebus.
Kalori lebih tinggi: Bisa mencapai 110–120 kkal karena tambahan minyak, dengan 9 gram lemak.
Risiko oksidasi: Panas tinggi dapat menurunkan vitamin A, E, B kompleks, serta antioksidan. Kolesterol dalam telur juga bisa teroksidasi, menghasilkan oxysterol yang berisiko bila berlebihan.
Jenis minyak berpengaruh: Minyak sehat seperti canola atau zaitun lebih baik dibanding minyak jelantah atau margarin.
Sumber: