Kenapa Menguap Bisa Menular? Ini Penjelasan Ilmiahnya yang Mengejutkan

Kenapa Menguap Bisa Menular? Ini Penjelasan Ilmiahnya yang Mengejutkan

Kenapa Menguap Bisa Menular? Ini Penjelasan Ilmiahnya yang Mengejutkan--ist

SILAMPARITV.CO.ID-Menguap adalah refleks alami yang sering terjadi ketika seseorang merasa lelah, mengantuk, bosan, atau bahkan ketika melihat orang lain menguap. Uniknya, meski terdengar sepele, fenomena "menguap menular" ini telah menarik perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun. Tapi, benarkah menguap bisa menular? Dan apa sebenarnya penyebabnya?

BACA JUGA:Tanya soal MBG, Wartawan CNN Dicabut Kartu Liputannya oleh Istana.

Apa Itu Menguap?

Secara fisiologis, menguap adalah proses ketika seseorang membuka mulut lebar-lebar, mengambil napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Saat itu terjadi, gendang telinga meregang dan mata biasanya akan terpejam sejenak.

Fenomena Menguap yang Menular

Pernahkah Anda tiba-tiba menguap setelah melihat seseorang menguap? Atau bahkan hanya membaca kata "menguap" sudah membuat Anda ingin menguap? Ini bukan hal aneh. Banyak orang mengalami hal serupa, dan ini disebut sebagai "contagious yawning" atau menguap yang menular.

Teori-Teori Ilmiah di Balik Menguap Menular

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Energi Nasional, PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan

BACA JUGA:Usai Gelapkan Mobil dan Uang Puluhan Juta, Warga Lubuklinggau Tertangkap di Yogyakarta.

Para peneliti telah mengembangkan beberapa teori untuk menjelaskan mengapa menguap bisa "menular", dan berikut adalah yang paling menonjol:

1. Teori Empati

Teori paling populer menyatakan bahwa menguap menular berkaitan dengan empati. Artinya, semakin tinggi tingkat empati seseorang, semakin besar kemungkinan mereka akan tertular menguap dari orang lain.

Penelitian menunjukkan bahwa kita lebih sering tertular menguap dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman dibanding orang asing. Hal ini disebabkan oleh keterikatan emosional dan kemampuan kita merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Menarik: Anak-anak dengan spektrum autisme, yang cenderung memiliki kesulitan dalam hal empati, juga dilaporkan lebih jarang mengalami menguap menular.

Sumber: