Demo Tolak Tambang Emas Ilegal di Muratara Ricuh, Warga Blokir Jalan dan Polisi Amankan Provokator

 Demo Tolak Tambang Emas Ilegal di Muratara Ricuh, Warga Blokir Jalan dan Polisi Amankan Provokator

Demo Tolak Tambang Emas Ilegal di Muratara Ricuh, Warga Blokir Jalan dan Polisi Amankan Provokator--ist

“Ya benar, saat ini kami masih di lapangan,” kata Rendy kepada detikSumbagsel, Jumat (11/7/2025).

BACA JUGA:15 Daftar Kode Meteran Listrik Prabayar dan Fungsinya, Termasuk Cara Mengatur Alarm agar Tak Berisik.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Pompa Air Watt Kecil Terbaik 2025: Hemat Listrik, Efisien Menyedot Air

Sementara itu, Polres Lubuklinggau juga siaga menghadapi potensi eskalasi konflik. Kabag Ops Polres Lubuklinggau, Kompol Robi Sugara, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua pleton personel gabungan dari berbagai unit untuk membantu pengamanan bila diminta oleh Polres Muratara.

“Kami standby dan siap 1x24 jam untuk membackup. Sudah kami siapkan personel dari Reskrim, Intel, Lantas, Staf, dan Samapta,” tegas Robi.

BACA JUGA:Mobil Oleng, Tabrak Rumah di Desa Petunang Dan Serempet Pengendara Motor, Dua Orang Luka-Luka.

BACA JUGA:Spesialis Begal di Lubuklinggau Ditangkap Saat Hendak Beraksi, Uang Hasil Kejahatan Dihabiskan untuk Sabu

Warga Desak Pemerintah Tegas Tutup Tambang Ilegal

Demo ini menjadi cerminan keresahan masyarakat terhadap kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal yang dibiarkan beroperasi di wilayah mereka. Selain mencemari air sungai, aktivitas tambang ini juga dinilai memicu konflik horizontal dan potensi kriminalitas.

Warga mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk menutup tambang ilegal dan menindak tegas pelaku serta backing di balik kegiatan tersebut.

“Jangan sampai kerusakan alam ini dibiarkan. Kami akan terus aksi jika tidak ada tindakan nyata,” ujar koordinator aksi.

BACA JUGA:Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah

BACA JUGA:Sarjana Akuntansi Rela Jadi PPSU: Bersihkan Got dan Sapu Jalan Demi Pekerjaan

Penambangan Emas Ilegal dan Ancaman Ekologis

Tambang emas ilegal (PETI) di Muratara bukan hal baru. Aktivitas ini terus berlangsung secara sporadis, diduga melibatkan alat berat dan pekerja dari luar daerah. Dampaknya, selain mencemari air sungai dengan merkuri dan limbah tambang, juga mempercepat kerusakan hutan dan lahan produktif.

Sumber: