Geger Suara Perempuan Mendesah Terdengar di GBK, Pengelola Resmi Minta Maaf dan Evaluasi Sistem Audio.

Geger Suara Perempuan Mendesah Terdengar di GBK, Pengelola Resmi Minta Maaf dan Evaluasi Sistem Audio.

Geger Suara Perempuan Mendesah Terdengar di GBK, Pengelola Resmi Minta Maaf dan Evaluasi Sistem Audio.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Kompleks olahraga terbesar di Indonesia, Gelora Bung Karno (GBK), mendadak heboh setelah terdengar suara perempuan mendesah melalui pengeras suara di area publik. Kejadian yang tidak pantas tersebut sontak menuai reaksi dari masyarakat, termasuk dari pengunjung yang merasa terganggu, terlebih karena lokasi GBK sering dikunjungi oleh keluarga dan anak-anak.

Insiden ini terjadi pada akhir pekan dan sempat direkam oleh beberapa warga yang tengah berolahraga di sekitar lokasi. Video suara mendesah yang terdengar di ruang publik itu viral di media sosial dan memicu gelombang kritik terhadap pengelola kawasan GBK.

BACA JUGA:Mobil Calya Pengantar Jenazah Tabrak Tiang Listrik di Musi Rawas, Sopir: “Rem Keras!”

BACA JUGA:20 Contoh Soal Try Out UKPPG 2025 (Pilihan Ganda) Lengkap Dengan Kunci Jawaban

Permintaan Maaf Resmi dari Pengelola

Merespons kejadian tersebut, pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) langsung mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas insiden tersebut.

“Kami menyadari sepenuhnya bahwa GBK adalah ruang publik yang dihormati dan digunakan oleh beragam lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dan keluarga. Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk memperkuat pengawasan serta kualitas pelayanan,” ujar Asep Triyadi, Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi GBK, Minggu (13/7/2025).

BACA JUGA:Jalan Berlubang di Pusat Kota Lubuklinggau Picu Kecelakaan, Dinas PUPR Janji Perbaikan Segera.

BACA JUGA:Kecelakaan Libatkan Toyota Innova dan Truk di Jalinsum Musi Rawas, Satu Korban Luka-Luka.

Penyebab: Kelalaian Playlist Tidak Terkurasi

Dalam rilis yang disampaikan kepada media, PPKGBK menjelaskan bahwa suara tersebut muncul karena kelalaian petugas dalam mengelola playlist audio dari platform musik berbayar yang digunakan di area publik GBK.

“Kejadian ini terjadi akibat kelalaian petugas yang menyiapkan playlist di salah satu platform musik berbayar bebas hak cipta tanpa melakukan pengecekan secara menyeluruh. Setelah playlist resmi selesai diputar, aplikasi secara otomatis memutar konten audio lain yang tidak layak dan tidak berasal dari daftar kurasi GBK,” demikian bunyi keterangan tertulis dari pihak GBK.

BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Gelar Tes Urine, Dukung Akselerasi Program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan

BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Lakukan Penanggalan Atribut dan Logo Lama Saat Apel Pagi Pegawai

Sumber: