Duka Mendalam: Dosen UNM Ditemukan Tewas Tergantung di Makassar, Diduga Alami Depresi.
Duka Mendalam: Dosen UNM Ditemukan Tewas Tergantung di Makassar, Diduga Alami Depresi.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Dunia pendidikan di Makassar diguncang oleh kabar duka yang memilukan. Seorang dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial HY, ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon di kawasan Jalan Monumen Emmy Saelan III, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA:Tragis: 31 Tentara Israel Tewas Ditembak Teman Sendiri Selama Operasi Darat di Gaza
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat pagi (11/7/2025) dan langsung menggegerkan warga sekitar. Jenazah HY pertama kali ditemukan oleh warga, yang kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Di lokasi, ditemukan pula sepeda motor milik korban dengan nomor polisi DT 6618 LF.
BACA JUGA:Mobil Calya Pengantar Jenazah Tabrak Tiang Listrik di Musi Rawas, Sopir: “Rem Keras!”
BACA JUGA:20 Contoh Soal Try Out UKPPG 2025 (Pilihan Ganda) Lengkap Dengan Kunci Jawaban
Korban Dikenal Pendiam dan Rajin Mengajar
HY merupakan dosen pada Jurusan Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), UNM. Rektor UNM, Prof. Karta Jayadi, dalam pernyataan resminya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan salah satu tenaga pengajar terbaik di kampusnya.
“Almarhum dikenal sebagai pribadi pendiam, tertutup, namun sangat rajin dalam menjalankan tugas sebagai dosen,” ujar Prof. Karta pada Minggu (13/7/2025).
BACA JUGA:Jalan Berlubang di Pusat Kota Lubuklinggau Picu Kecelakaan, Dinas PUPR Janji Perbaikan Segera.
BACA JUGA:Kecelakaan Libatkan Toyota Innova dan Truk di Jalinsum Musi Rawas, Satu Korban Luka-Luka.
Ia juga mengungkapkan bahwa HY datang ke Makassar bersama istrinya usai dinyatakan lulus seleksi PPPK tahun 2023. Namun belakangan diketahui, sang istri kembali ke Kendari dan HY tinggal seorang diri di tempat kos.
“Sejak istrinya kembali ke kampung halaman, kami melihat perubahan perilaku dari beliau. Bahkan disebut beberapa kali terlihat membawa seutas tali, yang kini menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan,” ungkap Rektor.
BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Gelar Tes Urine, Dukung Akselerasi Program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
Sumber: