Pengakuan IN: Demi Bertahan Hidup, Ibu Dua Anak Terjun ke Dunia Threesome

BACA JUGA:Lebih Untung! Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Lewat Website Resmi BRI Bisa Dapatkan E-Voucher Rp100 Ribu

BACA JUGA:Omzet Melejit, Kisah Sukses UMKM Kuliner Kurma yang Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI Jakarta

Tertangkap Basah dan Ancaman Pidana

Penangkapan terjadi pada 4 November 2024 lalu. Polisi menangkap Totok dan IN bersama seorang pelanggan dalam keadaan tak berbusana di bawah selimut. Dari situ, kasus berkembang hingga ke ranah hukum dengan dakwaan TPPO terhadap Totok.

Totok dijerat Pasal 2 Ayat (1) UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Ia dianggap telah "menjual" istrinya meski IN berkali-kali menegaskan bahwa keputusan itu merupakan pilihannya sendiri.

"Saya tidak disuruh atau dipaksa. Saya benar-benar ikhlas untuk membantu keuangan keluarga," jelas IN saat menghadiri sidang suaminya.

Namun hukum tetap berjalan. JPU menuntut Totok dengan pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp200 juta.

BACA JUGA:BPS: Jumlah Orang Miskin Turun Jadi 23,85 Juta, Persis Klaim Presiden Prabowo.

BACA JUGA:Dulu Diremehkan karena Miskin, Kini Margaret dari Kupang Tembus UI dan Dapat Kunjungan Dosen Legendaris.

Penyesalan dan Harapan

IN menuturkan bahwa ia dan suaminya telah menyesali perbuatan mereka. Ia berharap hakim bisa memberikan keringanan karena keluarganya kini terpuruk.

"Kami sudah saling minta maaf. Suami saya sudah kapok. Saya juga kapok. Kami tidak akan mengulangi lagi," ucapnya haru.

Kini, IN berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya. Ia bekerja sebagai tukang jahit tas dengan penghasilan minim, bahkan untuk makan pun masih mengandalkan bantuan orangtua.

"Saya cuma cukup buat jajan anak. Makan kadang minta ke orangtua. Anak saya masih sekolah, tapi belum saya bayar," tutupnya.

BACA JUGA:Lubuk Pakam Kembali Diguncang Kasus Gantung Diri: Pria Lajang Ditemukan Tewas di Kanopi Rumah

Sumber: