Jeritan Pedagang Bendera: Tolak Jual Bendera One Piece, Omzet Merah Putih Terjun Bebas.
Jeritan Pedagang Bendera: Tolak Jual Bendera One Piece, Omzet Merah Putih Terjun Bebas.--ist
BACA JUGA:Dari Wilayah Kepulauan, UMKM Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG dengan Dukungan Pembiayaan BRI
Omzet Turun 50 Persen, Sehari Hanya Dapat Rp.10 Ribu
Namun prinsip teguh itu datang dengan harga yang mahal. Yanti mengaku bahwa tahun ini adalah masa paling berat dalam enam tahun ia berjualan bendera.
“Menurun sekarang mah, banyak yang bilang ‘Bu, turunin harga bendera.’ Kan setahun sekali ini mah. Tapi pembelinya menurun, omzet merosot 50 persen,” keluhnya.
BACA JUGA:Ramai-ramai Gugat Cerai Usai Terima SK PPPK, Jumlah Duda di Indonesia Bertambah.
Ironisnya, hari pertama berjualan justru memberi kenyataan paling pahit. Setelah menggelar dagangan dari jam 6 pagi hingga 7 malam, Yanti hanya membawa pulang Rp10 ribu. Jumlah yang nyaris tidak cukup untuk makan, apalagi menutupi biaya sewa tempat atau stok bendera.
“Bendera yang kecil ada yang Rp5 ribu, yang besar dua meter paling mahal Rp250 ribu. Tapi sekarang ditawar bisa sampai Rp150 ribu,” ujarnya dengan suara lirih.
BACA JUGA:Diduga Lecehkan Kurir Wanita, Oknum Polisi Mateng Diproses Bidpropam.
BACA JUGA:Warga Lubuklinggau Luka Parah di Perut, Pertengkaran Rumah Tangga Jadi Dugaan Awal.
Di Antara Merah Putih dan Gelombang "Jolly Roger"
Fenomena viral bendera One Piece menjadi pukulan tambahan bagi pedagang seperti Yanti. Banyak pembeli lebih tertarik pada simbol bajak laut Jolly Roger dibandingkan Merah Putih, terutama generasi muda yang ikut arus media sosial.
BACA JUGA:PLN Melesat ke Fortune Global 500, Digitalisasi dan Beyond kWh jadi Kunci
BACA JUGA:Kelaparan Mematikan di Gaza: Jumlah Korban Tembus 159 Jiwa, Anak-Anak Paling Menderita.
Meskipun begitu, Yanti tetap memilih untuk tidak menjual bendera yang menurutnya tidak sesuai dengan semangat 17 Agustus. Ia tahu keputusannya membuat omzet menurun, tapi ia tak ingin kehilangan makna di tengah perayaan kemerdekaan.
Sumber: