Komisi IX Usul Dana MBG Disalurkan ke Orang Tua, BGN Tegas Menolak.

Komisi IX Usul Dana MBG Disalurkan ke Orang Tua, BGN Tegas Menolak.

Komisi IX Usul Dana MBG Disalurkan ke Orang Tua, BGN Tegas Menolak--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Polemik program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, mengusulkan agar dana MBG disalurkan langsung kepada orang tua murid. Usulan ini dinilai lebih efektif untuk mencegah kasus keracunan makanan serta mempercepat serapan anggaran.

BACA JUGA:Pemerintah & DPR Sepakat Tambah Bansos, Fokus Perkuat Daya Beli Rakyat.

BACA JUGA:Perlindungan Hewan Diperkuat, RUU Baru Siap Atur Larangan Perdagangan Daging Anjing.

 

"Kalau saya kemarin menawarkan opsi dikembalikan ke sekolah karena beberapa faktor tadi. Tetapi, opsi kedua adalah memberikan kepada orang tuanya secara langsung," kata Charles di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Menurut Charles, orang tua tentu akan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, termasuk dalam pemenuhan gizi. "Saya yakin orang tua murid pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Tidak mungkin mereka tidak menyediakan makanan bergizi yang disukai anaknya," tambahnya.

BACA JUGA:PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik pada Panen Raya Jagung Serentak Bersama Kapolri di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Kontroversi! Hasbiallah Ilyas Nilai OTT KPK Kampungan, Sarankan Hubungi Pejabat Korup Sebelum Diciduk.

 

Selain itu, Charles menilai pemberian langsung ke orang tua akan mempercepat realisasi anggaran MBG. "Kalau kita lihat per Agustus, serapan anggaran di Badan Gizi Nasional (BGN) baru 18,6 persen. Dengan sisa waktu 3,5 bulan, menurut saya sulit untuk menghabiskan 82 persen anggaran," tegasnya.

BACA JUGA:Ribuan Pelajar Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Tersedu Saat Mohon Maaf.

BACA JUGA:Netanyahu Dipermalukan, Ratusan Diplomat Walk Out di Sidang Umum PBB.

BGN Tolak Usulan DPR

Namun, usulan tersebut langsung mendapat penolakan dari Badan Gizi Nasional (BGN). Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa dana MBG tidak bisa diberikan dalam bentuk uang tunai kepada orang tua.

 

Menurutnya, mekanisme yang ada saat ini sudah disiapkan untuk menjaga standar gizi serta kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak. “Kalau dialihkan ke orang tua, dikhawatirkan tujuan program bisa melenceng dari sasaran awal, yaitu pemerataan gizi bagi seluruh siswa,” jelas Nanik.

BACA JUGA:Kapolda Metro Jaya Janjikan Hadiah untuk Ojol yang Rekam dan Lapor Aksi Kriminal

BACA JUGA:Wapres Gibran Rakabuming, Jejak Pendidikan hingga Dua Kali SMA di Luar Negeri.

Terkait kasus keracunan yang sempat terjadi, Nanik mengungkapkan BGN telah menyiapkan langkah cepat. Salah satunya dengan membentuk tim investigasi independen yang terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan kesehatan. Tim ini bertugas memberikan second opinion sambil menunggu hasil resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 

“BPOM biasanya butuh 4–7 hari di kota besar untuk hasil investigasi, sementara di daerah bisa sampai 14 hari. Jadi tim investigasi ini dibentuk agar pemerintah bisa segera mengambil langkah perbaikan,” jelasnya.

BACA JUGA:Jadwal Semifinal Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Polandia vs Italia, Bulgaria Dekati Sejarah 55 Tahun

BACA JUGA:Persaingan Ketat M Zidane dan Asep Lukman di Trial Game Dirt 2025 Seri 4 Solo Gelaran Trial Game

Perdebatan Masih Berlanjut

Perdebatan soal mekanisme penyaluran dana MBG diprediksi masih akan terus berlanjut. Di satu sisi, DPR menilai bantuan langsung kepada orang tua bisa mempercepat penyerapan dan mencegah risiko keracunan. Namun, BGN menegaskan bahwa distribusi melalui sekolah lebih terjamin dan sesuai dengan tujuan program.

 

Ke depan, pembahasan lebih lanjut antara DPR, pemerintah, dan BGN akan sangat menentukan arah implementasi program MBG di 2026.

BACA JUGA:Setelah 6 Bulan Buron, Ardo Pelaku Penyiraman Cuka Parah ke Istri Ditangkap di Bandung.

BACA JUGA:Oppo A6 Pro 5G Diluncurkan Secara Global dengan Perbedaan Chipset dan Baterai

Sumber: