Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Evaluasi Kebijakan Devisa Hasil Ekspor
Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Evaluasi Kebijakan Devisa Hasil Ekspor --ist
SILAMPARITV.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Kamis (16/10/2025). Rapat tersebut membahas tiga isu strategis: kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE), ketahanan pangan nasional, dan penyiapan sumber daya manusia unggul untuk sektor-sektor strategis.
BACA JUGA:Sembilan Tersangka Penculikan dan Penyiksaan di Tangsel Ditetapkan, Ini Peran Masing-Masing
Evaluasi Mendalam terhadap Kebijakan DHE
Dalam rapat tersebut, Prabowo menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap penerapan kebijakan Devisa Hasil Ekspor. Meski pengusaha telah memarkir sebagian besar Devisa Hasil Ekspor di dalam negeri, hasilnya dinilai belum optimal dalam memperkuat cadangan devisa nasional. “Presiden menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) agar dapat mendorong stabilitas ekonomi nasional dan memperkuat cadangan devisa negara,” demikian keterangan resmi dari akun Instagram Sekretariat Kabinet. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas kebijakan DHE sejak diterapkan. “Masih ada celah yang membuat devisa kita belum seoptimal yang diharapkan. Presiden meminta kajian ulang segera dilakukan,” ujarnya. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memastikan aliran devisa ekspor benar-benar berkontribusi pada stabilitas nilai tukar rupiah dan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
BACA JUGA:Anaconda 2025: Petualangan Kocak Jack Black dan Paul Rudd Berubah Jadi Mimpi Buruk di Hutan Amazon
Instruksi di Sektor Pertanian
Di sektor pertanian, Prabowo memberikan arahan khusus kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, untuk segera memproduksi pupuk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Tujuannya jelas: meningkatkan produktivitas petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Presiden menilai bahwa ketersediaan pupuk yang efisien dan terjangkau merupakan kunci dalam menjaga stabilitas pasokan pangan, terutama di tengah tekanan inflasi global dan perubahan iklim.
BACA JUGA:Sisu: Road to Revenge – Aatami Korpi Kembali Menuntut Balas dalam Aksi Brutal Tanpa Ampun
BACA JUGA:Sam Raimi Hadirkan Teror Baru Lewat 'Send Help', Dibintangi Rachel McAdams dan Dylan O’Brien
Penyiapan 2.000 Talenta untuk Sektor Strategis
Di bidang pendidikan dan sumber daya manusia, Prabowo menginstruksikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, untuk menyiapkan lebih dari 2.000 putra-putri terbaik Indonesia agar siap ditempatkan di sektor-sektor strategis. Penempatan ini mencakup perusahaan BUMN maupun swasta nasional yang bergerak di bidang energi, teknologi, logistik, pertahanan, dan infrastruktur. Program ini dirancang sebagai bagian dari transformasi ekonomi berbasis talenta lokal yang kompeten secara global.
BACA JUGA:Gadis Remaja Tewas Setelah Ciuman Pertama, Diduga Akibat Sindrom Kematian Mendadak.
BACA JUGA:Black Phone 2: Ketika Dering Telepon Kembali Membawa Teror dari Dunia Arwah
Sumber: