Jelang Nataru 2026, Korlantas Paparkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas dan Prediksi Puncak Mudik
Jelang Nataru 2026, Korlantas Paparkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas dan Prediksi Puncak Mudik--ist
BACA JUGA:Transaksi Sabu Digagalkan, Pemuda di Lubuklinggau Ditangkap Satres Narkoba
Skema WFA untuk Kurangi Kepadatan
Untuk mengurangi potensi penumpukan kendaraan pada puncak mudik, pemerintah direncanakan akan menerapkan skema Work From Anywhere (WFA) pada 22–24 Desember 2025.
Dengan pemberlakuan WFA, masyarakat diharapkan bisa mengatur waktu keberangkatan lebih fleksibel sehingga tidak terjadi konsentrasi massa di satu waktu.
Hal yang sama juga dipertimbangkan saat arus balik, yaitu WFA pada tanggal 29, 30, dan 31 Desember 2025.
BACA JUGA:BPBD Lubuklinggau Siaga 24 Jam, Berikut Wilayah Rawan Banjir Kiriman
BACA JUGA:Bambang Rubianto Kembali Gelar Reses Serap Aspirasi, Langkah Nyata Wujudkan Keinginan Masyarakat
Prediksi: 2,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Dalam paparannya, Korlantas memperkirakan 2.915.318 kendaraan akan keluar dari Jakarta selama libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah ini naik:
- 12,2% dibandingkan hari normal
- 0,9% dibandingkan libur Nataru 2024
Meskipun demikian, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan mobilitas masyarakat saat mudik Idul Fitri 2025.
BACA JUGA:7 Tahun Buron, Pelaku Perampokan dan Penembakan Sopir Truk di Musi Rawas Akhirnya Ditangkap
BACA JUGA:Satu Tewas Dalam Kecelakaan Motor vs Motor di Muara Beliti Pagi Ini
One Way dan Contraflow Disiapkan
Untuk menjaga kelancaran lalu lintas, Korlantas menyiapkan beberapa skema rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan secara situasional:
- One way
- Contraflow
- Pengaturan buka-tutup di rest area
- Pengalihan jalur ke arteri jika diperlukan
Skema ini akan dipantau langsung dari Command Center dan disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan.
Sumber: