5 Olahraga yang Dilarang dalam UFC: Batasan-Batasan yang Harus Dipatuhi Petarung

BACA JUGA:Maksimalkan Pemulihan Tubuh: Tata Cara yang Benar Saat Melakukan Pendinginan Setelah Joging

Aikido adalah seni bela diri Jepang yang menekankan pada penggunaan gerakan-gerakan melingkar dan perputaran untuk mengatasi serangan lawan. 

Teknik-teknik Aikido cenderung fokus pada mengalihkan energi lawan daripada menyerang secara langsung. Meskipun efektif dalam situasi-situasi tertentu, teknik-teknik Aikido tidak diperbolehkan dalam UFC.

Salah satu alasan utamanya adalah karena UFC menekankan pada pertarungan yang agresif dan efektif, sedangkan Aikido cenderung lebih pada pertahanan diri dan penghindaran konflik langsung. 

Oleh karena itu, teknik-teknik Aikido tidak sesuai dengan format pertarungan dalam UFC.

BACA JUGA:7 Cara Melakukan Joging dengan Teknik yang Benar

4. Capoeira

Capoeira adalah seni bela diri yang berasal dari Brasil, yang sering kali dikenal dengan gerakan-gerakan akrobatik dan ritme musik yang khas. 

Dalam Capoeira, petarung menggunakan gerakan-gerakan yang lentur dan berputar untuk mengelabui lawan dan menyerang dengan cepat.

Meskipun Capoeira adalah seni bela diri yang indah dan penuh gaya, teknik-tekniknya tidak diperbolehkan dalam UFC karena dinilai kurang efektif dalam pertarungan yang sebenarnya.

BACA JUGA:Catur Termasuk dalam Kategori Olah Raga Apa? dan Apa Manfaat Bermain Catur? Yuk Simak Artikel Berikut!

UFC menekankan pada teknik-teknik yang praktis dan efisien, sedangkan Capoeira sering kali lebih pada pertunjukan dan gaya.

5. Bullfighting (Pertarungan dengan Banteng)

Bullfighting adalah tradisi yang banyak ditemui di beberapa negara, terutama di Spanyol. Dalam pertarungan dengan banteng, seorang "matador" akan berusaha untuk mengalahkan atau melukai banteng dengan menggunakan kain merah atau "cape".

Meskipun bukanlah olahraga bela diri dalam arti tradisionalnya, UFC melarang teknik-teknik yang mirip dengan bullfighting. Ini termasuk serangan-serangan yang bertujuan untuk menyakiti atau melemahkan lawan secara bertahap tanpa memberikan kesempatan untuk lawan merespons secara efektif.

Sumber: