Ning Tenar

Ning Tenar

Oleh : Dahlan Iskan

Ilustrasi: Ning Imaz Fatimatuz Zahra dan Eko Kuntadhi-Syaiful Amri/Disway.id-Disway.id

BANYAK jalan untuk nge-top. Pun Ning Imaz. Dia jadi terkenal lewat orang yang lagi terpeleset: Eko Kuntadhi. Tokoh medsos dari Semarang itu diserang habis oleh kalangan NU: dianggap melecehkan Ning Imaz.
Heboh.
Saya pun menghubungi Ning Imaz. Nama lengkapnyi: Fatimatuz Zahra. "Saya tidak tahu mengapa dipanggil Imaz. Sejak kecil itulah nama panggilan saya," katanyi. Sedangkan ''Ning'' di Kediri, adalah panggilan untuk putri seorang kiai. Sama dengan ''Gus'' kalau anak kiai itu laki-laki.
Ning Imaz memang anak salah satu kiai pondok pesantren Lirboyo. Yakni sebuah pondok di pinggir barat kota Kediri. Para peziarah Goa Maria Poh Sarang pasti melewati depan pondok Lirboyo. Pesantren ini sangat besar. Lirboyo tergolong pondok level bintang sembilan di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Dengan demikian Ning Imaz memang pemilik darah biru di Lirboyo. Tapi namanyi memang belum menasional. Dia tidak aktif di organisasi pelajar, mahasiswa, atau wanita NU tingkat nasional. Dia juga tidak aktif di politik. Tidak salah kalau Eko Kuntadhi tidak mengenal siapa dia.
Mengomentari negatif video Ning Imaz mungkin dianggap tidak berisiko. Mungkin juga Eko Kuntadhi sangat ideologis. Liberalis. Mungkin saja ia ingin ''meluruskan'' pikiran umum yang terlalu sempit dalam beragama.
Di kalangan tertentu memang muncul kegelisahan besar. Yakni terlalu fanatiknya masyarakat kita dalam beragama. Itu dianggap salah satu penyebab kita sulit maju.
Ning Imaz sendiri tidak pernah ingin terkenal. Begitulah ajaran yang dia terima sejak kecil. Dia lahir, tumbuh, remaja sampai dewasa di lingkungan pondok Lirboyo. Sampai tamat setingkat SMA di situ –dengan kemampuan ilmu lebih tinggi dari umumnya sarjana agama Islam.
Di pondok itu Ning Imaz mendalami ilmu fikih, tata cara peribadatan. Dia bisa dibilang ahli fikih. Terbukti sering jadi pembicara dalam forum bahtsul masail –pembahasan masalah-masalah keagamaan yang rumit yang lagi hangat di tengah masyarakat modern.
Dan dia hafal Quran.
Kalau saja tidak ada pandemi nama Ning Imaz tidak akan muncul di medsos. Gara-gara pandemilah Ning Imaz terbiasa dengan yang serba online.
Selama masa Covid-19 pekerjaan utamanyi, mengajar, terhenti. Demikian juga undangan berceramah di pengajian-pengajian. Berhenti total.
Di tengah pandemi itu dia masuk dunia Instagram. Maksudnyi, agar tetap bisa menyebarkan ilmu agama di masa pandemi.
Karena itu isi Instagram Ning Imaz melulu soal ajaran agama. Khususnya menyangkut wanita dan rumah tangga. Penggemar Instagramnyi banyak sekali. Follower-nyi 129.000 kemarin pagi dan menjadi 130.000 sore harinya.
Bahasan soal wanita tidak pernah habis daya tariknya. Termasuk bagaimana wanita kelak di surga. Apa ''hadiah'' yang dijanjikan Tuhan untuk wanita di surga kelak.
Menurut Ning Imaz hadiah bagi wanita tidak sama dengan hadiah bagi laki-laki. Puncak kenikmatan laki-laki itu ada di wanita. Karena itu di surga kelak laki-laki akan mendapat banyak bidadari.
Sedang wanita tidak akan mendapat bidadara –lelaki ganteng nan perkasa dan romantis. Wanita kelak mendapat perhiasan yang diinginkan. Itu karena puncak kepuasan wanita ada di perhiasan. Bahkan wanita itu sendiri adalah perhiasan.
Selasa malam, Kuntadhi mengomentari postingan Ning Imaz itu. Ning Imaz dikatakan tolol, kadal dan hanya berorientasi pada selangkangan. Lalu ia tinggal tidur. Bangun-bangun kehebohan sudah meluas.
Isu-isu agama punya memang pasarnya sendiri. Besar sekali. Tanya jawab soal agama sangat disukai. Pun sampai ke soal kewajiban mandi basah setelah bersetubuh. Demikian juga masalah pacaran dan hubungan suami istri.
Tentu tidak semua ahli agama setuju dengan tafsir yang disampaikan Ning Imaz. Kalau semua lelaki disediakan bidadari bagaimana dengan lelaki yang lebih mencintai harta daripada wanita. Bahkan Nabi Yunus dikenal sebagai orang yang tidak berselera dalam hal seks.
Tafsir tentang surga, neraka, bidadari, dan segala hal yang terkait hidup setelah mati memang sangat beragam. Tidak tunggal. Kuntadhi memilih menghakimi Ning Imaz. Secara kurang sopan pula. Ia bukan menyajikan pilihan yang berbeda tapi mencela. Dan ia sudah menghukum dirinya.
Ning Imaz sendiri santai saja. Menurut dia Kuntadhi tidak perlu minta maaf pada dirinyi. Kalau minta maaf kepada publik. Tapi tetap saja Kuntadhi ke Lirboyo. Kemarin sore. Ia didampingi tokoh Islam liberal sekaligus tokoh intelektual muda NU Guntur Romli. Ia ingin minta maaf secara langsung. Ning Imaz juga hadir di pertemuan itu. Suaminyi ikut menemui.
Sang suami, Gus Rifqil Moeslim, adalah kiai muda dari pondok pesantren Mambaul Hikmah, Kaliwungu. Ia putra bungsu kiai utama di pondok itu. Kemarin Gus Rifqil tiba di Lirboyo dari Kaliwungu. Ning Imaz sendiri masih harus mondar-mandir Kaliwungu-Kediri. Dia masih harus mengajar banyak mata pelajaran di pondok putri Lirboyo.
Ning Imaz ini boleh dikata masih pengantin baru. Dia menikah Maret lalu. Tanpa lewat proses pacaran. Dia kenal Gus Rifqil di acara yang khusus diadakan oleh keluarga: itulah acara ta'aruf. Tanggal 2 Oktober tahun lalu.
Gus Rifqil diundang makan di sebuah restoran di Kediri. Resto Kebun Rojo. Ia diantar keluarga dekat. Ning Imaz juga diundang di acara makan itu. Juga didampingi keluarga.
Di restoran Kebun Rojo itulah Gus Rifqil diberi tahu: gadis yang itu yang bernama Ning Imaz. Yang diinginkan keluarga agar menjadi jodohnya. Cocok. Gus Rifqil berusia 34 tahun, Ning Imaz 25 tahun.
Maka diputuskanlah kapan menikah: 10 Maret 2022. Waktu pernikahan itu banyak tokoh hadir. KH Said Aqil Siraj adalah sepupu ibunda Ning Imaz. Gus Yasin, wakil gubernur Jateng juga hadir. Pengantin laki-laki adalah alumni pondok pesantren Sarang, Rembang. Berarti Gus Rifqil adalah santri Kiai Maimoen Zubeir, ayahanda Gus Yasin.
Yang harus dicatat: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga hadir. Bahkan memberikan sambutan. Maka kalau ketua tim Ganjar blunder terhadap Ning Imaz tentu semata-mata karena Kuntadhi tidak tahu siapa ''korban'' ledekannya itu.
Ning Imaz itu aktif benar di Instagram juga tidak. Dia mengaku tidak begitu peduli dengan jumlah follower. "Belum tentu seminggu sekali saya posting. Kadang sebulan hanya satu kali," katanyi.
Saya juga bicara dengan Sang suami. Keduanya segera ke Yogyakarta. Diundang tampil bersama di kota gudeg. "Kami memang sering diundang tampil bersama," ujar Gus Rifqil.
Tentu ke depan mereka kian sering tampil berdua. Asal jangan lupa: merencanakan punya kiai besar di tahun 2050 kelak. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 15 September 2022: Anang Famred

Iqbal Safirul Barqi
Subhanallah, ini pejabat langka. Tidak eman kehilangan jabatan. Langkah jantan dia ambil, tapi ini semacam mundur selangkah untuk ancang-ancang berlari 1000 langkah. InsyaAllah karir Pak Anang bakal melejit setelah ini. Allah Maha adil.

Juve Zhang
Pak Anang dan pejabat lainnya coba tes nyanyi Lagu kebangsaan Sendirian, mungkin banyak yg salah, saking panjangnya, kalau Pancasila kan pendek. Lagu kebangsaan terpanjang di dunia mungkin ya. Kalau Pancasila yg pendek gak hapal apalagi lagu kebangsaan yg panjang nya dari Sabang sampai Merauke. dijamin lupa wkwkwkwkwk

Jo Neka
Pak Anang anda sangat hebat.Anda tidak akan kehilangan apa-apa.Justru anda akan segera meblndapatkan semuanya..

Impostor Among Us
Lihatlah, mulanya Anang ini ditertawakan, lalu dia pasang jurus serangan balik dengan mengundurkan diri dari ketua. Dia membayar lunas malunya dengan mendapat banyak pujian.

Kang Sabarikhlas
anu..katanya si Anu nyang komen terpilih 10 kali dapat kaos. Komen saya terpilih 9 kali, semoga terpilih lagi biar dapat hadiah sepeda..duh.

Muin TV
Yang nulis aja gak dapat honorarium. Apalagi yang cuma nulis komentar. Wkwkw

EVMF
Apa yang terjadi (dialami) oleh Pak Anang Akhmad Saifuddin, biasa disebut "Brain Fog atau Kabut Otak". Ini adalah hal yang sangat umum dan bisa terjadi pada siapa saja. Brain Fog adalah sebuah gejala yang dapat mempengaruhi kemampuan anda dalam berpikir. Anda mungkin akan merasa kebingungan, sulit fokus, dan kacau ketika tidak dapat menyebutkan hal yang ingin anda ucapkan. Seperti kabut, kondisi ini hanya muncul sesaat lalu kemudian hilang. Salah satu penyebabnya adalah "kelelahan dan tidak cukup tidur". Jadi, apa yang sudah terjadi (dialami) oleh Pak Anang Akhmad Saifuddin SEMESTINYA tidak perlu dipermasalahkan sejauh itu, karena saya, anda, kita semua, bisa mengalami Brain Fog atau Kabut Otak ini.

Sapardi ST
Mohon Maaf Abah, Terkait mas Anang, saya termasuk yang menjadi bagian yang mengalami euforia reformasi 1998, waktu itu saya semester akhir, sekarang usia saya 48, selish dengan mas anang 5 tahun, berarti beliau baru masuk kulaih waktu itu… Tapi tetap saya salut dengan mas anang… dari yang memang tadinya berasal dari rakyat, kemudian menjadi wakil rakyat dan kemudian menjadi rakyat… contoh yang sangat bagus untuk etika berpolitik di Republik ini…

Liam Then
Saya barusan google sila ke -4. Yang lain ingat cuma sila ke -4 yang lupa. Untung saya bukan anggota DPRD.

Jimmy Marta
Orang jujur jadi politisi. Atau politisi jadi orang jujur. Ada..?. Saya gk terlalu yakin. Tapi mungkin itu ada. Bisa..? Mungkin, tp sepertinya itu bukan tempat yg cocok untuk mereka. Pernah ada ujaran canda, kalau mau jujur itu dimesjid..!.. Lah…opo tumon. Kalau pak ketua DPRD Lumajang itu sy kira adalah orang yg konsisten. Ini juga langka. Paling langka itu, jujur, konsisten dan konsekwen.

Agus Suryono
PAK ANANG.. ++ Mengapa Anda mundur. Kan ini merepotkan kami-kami. Pasti yang Anda lakukan ajan dijadikan STANDARD dan atau ETIKA BARU. -- Lha kan memang harusnya begitu. Ini BUKAN standard atau etika baru. Ini merupakan YANG SEHARUSNYA. ++ Anda jangan harap bisa NAIK setelah ini. -- Saya hanya Meng-HARAP kepada Alloh pak. Tidak kepada Ketua dan KETUM. ++ Mulai besuk kita tidak BERTEMAN.. -- KITA..? Maksudnya Anda, Kamu, Kalian, Ketua..?

Rihlatul Ulfa
Saya seperti melihat pejabat Jepang, didiri pak Anang. lama saya menantikan pejabat-pejabat terdahulu yang pernah terlibat masalah serius, tapi masih berkilah dan sama sekali tidak mau mundur dari jabatannya. tetap melenggang bebas tanpa rasa malu sedikitpun. wajar saja pak Anang bisa punya pendirian yang kokoh, punya rasa malu. dilihat dari bagaimana saat orang tuanya meninggal, menjadi tukang cukur, menjadi buruh bangunan. apa yang kita lihat dari keputusannya itu adalah dari bagaimana ia menjalani kehidupan. pasti ada jabatan yg lebih besar lagi yg mungkin menunggu anda disana. kejujuran dan kerendah hatian anda pasti akan membawa anda keatas. semangat pak Anang.

Sumber: