Menggugah Kesadaran Publik Memahami Kebutuhan dan Tantangan Lansia dalam Kasus Narkoba

Menggugah Kesadaran Publik Memahami Kebutuhan dan Tantangan Lansia dalam Kasus Narkoba

--

SILAMPARITV.CO.ID - Kasus Mustar, seorang lansia di Palembang yang harus menjalani sidang karena kepemilikan dan penggunaan narkoba, menggugah pertanyaan mendalam tentang perlunya pemahaman dan dukungan bagi para lansia dalam menghadapi tantangan-tantangan yang kompleks.

Dalam kejadian yang mengejutkan ini, kita dihadapkan pada realitas yang memerlukan solusi yang tidak hanya mengedepankan hukuman, tetapi juga pendekatan yang empati dan berorientasi pada rehabilitasi.

Jaksa Penuntut Umum Kejari Palembang menuntut Mustar dengan pidana tujuh tahun penjara atas kepemilikan satu bungkus narkotika jenis sabu seberat 0,689 gram dan satu bungkus ganja dengan berat netto 3,285 gram.

Tuntutan ini tidak hanya mencerminkan hukuman yang berat bagi seorang lansia, tetapi juga menyoroti perlunya pemahaman mendalam tentang kondisi sosial dan kesehatan lansia dalam konteks kasus narkoba.

BACA JUGA:Antisipasi Banjir, Sampah Kali Pesanggrahan Dibersihkan Rutin

Keberadaan barang bukti seperti alat penghisap sabu, korek api, pipet, dan timbangan digital yang ditemukan di rumah Mustar menunjukkan kompleksitas permasalahan yang dihadapi.

Namun, dalam menanggapi hal ini, kita tidak boleh melupakan bahwa lansia juga merupakan bagian yang rentan dalam masyarakat, terutama dalam hal pemahaman tentang risiko dan dampak penggunaan narkoba.

Pentingnya mendekati kasus semacam ini dengan perspektif yang holistik dan berorientasi pada pemulihan tidak boleh diabaikan.

Selain menegakkan hukum, kita juga harus mengenali bahwa lansia sering kali menghadapi tekanan sosial dan emosional yang kompleks, yang dapat menjadi pemicu bagi perilaku yang merugikan diri sendiri.

Adalah penting untuk menggali lebih dalam tentang latar belakang kasus seperti yang dialami oleh Mustar.

Bagaimana faktor-faktor lingkungan, sosial, dan kesehatan berperan dalam membentuk kondisi yang memungkinkan terjadinya penggunaan narkoba pada lansia?

BACA JUGA:Sekolah Lansia Tunggu Tubang Muaraenim Sumsel Menjadi Percontohan

Apakah ada kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental dan rehabilitasi bagi lansia di Palembang, dan mungkin juga di tempat lain?

Dalam menanggapi kasus Mustar, penting bagi sistem peradilan pidana untuk mempertimbangkan pendekatan yang berbasis pada rehabilitasi dan reintegrasi sosial.

Penyediaan layanan rehabilitasi yang terjangkau dan terfokus pada kebutuhan lansia adalah langkah yang krusial dalam mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.

Selain itu, masyarakat juga perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan dan pemahaman tentang risiko narkoba, termasuk di kalangan lansia.

Pendidikan dan advokasi yang terarah dapat membantu mengubah paradigma dan perilaku yang merugikan, serta memberikan dukungan yang lebih besar bagi mereka yang terjerat dalam lingkaran penggunaan narkoba.

BACA JUGA:Panggilan untuk Keadilan dalam Kasus Penganiayaan di Palembang

Kasus Mustar adalah cerminan dari tantangan yang kompleks dalam menangani masalah narkoba di masyarakat kita.

Namun, dengan pendekatan yang holistik, berbasis pada pemahaman dan empati, serta kerja sama yang erat antara berbagai pihak, kita dapat membangun solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Kita harus mengubah narasi tentang kasus seperti Mustar dari sekadar tuntutan hukum menjadi peluang untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan dukungan bagi mereka yang terpengaruh.

BACA JUGA:Mimpi Dapat Anak Laki-laki Gemuk Putih, Bapaknya Mimpi Menimba Air Gunung Hingga Tumpah Ruah

Dengan demikian, kita tidak hanya menegakkan keadilan, tetapi juga mendorong proses pemulihan yang sesungguhnya bagi individu dan masyarakat.

Sumber: