Menggeliat di Nama Kemanusiaan Aksi Damai Bela Palestina All Eyes on Rafah di Sumatera Selatan

Menggeliat di Nama Kemanusiaan Aksi Damai Bela Palestina All Eyes on Rafah di Sumatera Selatan

--

SILAMPARITV.CO.ID - Di lapangan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya pada hari Minggu (9/6/2024) pagi, suatu gerakan besar kembali menggema. Aliansi Masyarakat Sumatera Selatan menggelar Aksi Damai Bela Palestina jilid 2 dengan tema "All Eyes on Rafah".

Dalam rentang waktu dari pukul 06.00 hingga 09.00, lapangan itu menjadi saksi bisu bagi ribuan orang yang menyuarakan kepedulian mereka terhadap nasib Palestina.

Para peserta aksi tidak hanya terdiri dari individu-individu biasa, tapi juga dihadiri oleh ulama-ulama dan tokoh ormas Islam dari seluruh Sumatera Selatan.

Suasana solidaritas begitu terasa kuat, menggambarkan kesatuan hati dalam menyuarakan keadilan.

Dalam orasinya, para peserta aksi dengan penuh keberanian menyuarakan poin pertama yang sangat menohok: pembantaian massal terhadap rakyat Palestina.

BACA JUGA:3 Daerah di Sumsel Ini Menetapkan Siaga Karhutla

Angka yang disampaikan mengguncang hati: lebih dari 30 ribu jiwa masyarakat sipil, dengan 70 persen di antaranya adalah kaum perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka akibat serangan bom Israel dalam delapan bulan terakhir.

"Tujuan utama dari aksi damai ini adalah menunjukkan kepada dunia bahwa kami, masyarakat Sumatera Selatan, peduli terhadap nasib saudara-saudara kami di Palestina," kata Windo Putra Wijaya, Ketua Aliansi Masyarakat Sumsel Aksi Damai Bela Palestina.

Apa yang terjadi di Palestina bukanlah sekadar masalah lokal. Ini adalah masalah kemanusiaan yang menggugah hati siapa pun yang masih memiliki nurani.

Serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Israel telah menyisakan luka mendalam dalam sejarah kemanusiaan.

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni: Saya Juga Pernah jadi Wartawan, Terima Piagam dan Jas Kehormatan PWI Pusat

Ribuan nyawa yang melayang, desakan-d desakan penderitaan, dan harapan yang hancur, semua itu menjadi cerminan dari kekejaman yang tak terbayangkan.

Namun, di balik bayang-bayang kegelapan, ada sinar harapan. Aksi Damai Bela Palestina 'All Eyes on Rafah' adalah salah satu bentuk nyata dari sinar harapan tersebut.

Ribuan orang yang berkumpul di lapangan itu bukan sekadar berteriak dan berkumpul, tapi mereka membawa pesan yang sangat jelas: bahwa dunia harus melihat, dunia harus peduli, dan dunia harus bertindak.

Pesan itu tidak hanya ditujukan kepada pemerintah dan lembaga internasional, tapi juga kepada setiap individu di seluruh penjuru dunia.

Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk bersuara dan berbuat bagi mereka yang tak mampu memperjuangkan hak-haknya sendiri. Kita tidak bisa lagi berpangku tangan dan menjadi penonton bisu dari tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi.

BACA JUGA:Hampir Sebulan Belum Ditemukan, Gadis Palembang Ini Diduga Kumat Depresi

Kepedulian terhadap nasib Palestina tidak boleh terbatas pada ruang lingkup geografis atau agama tertentu. Ini adalah panggilan bagi semua umat manusia untuk bersatu dalam nama kemanusiaan.

Kita harus mengakhiri siklus kekerasan dan membangun jembatan perdamaian. Kita harus menolak segala bentuk diskriminasi dan intoleransi.

Aliansi Masyarakat Sumatera Selatan telah memberikan contoh yang sangat nyata bagi kita semua. Mereka tidak hanya menjadi saksi bisu dari penderitaan yang terjadi di Palestina, tapi juga menjadi agen perubahan yang gigih.

Mereka membuktikan bahwa kekuatan solidaritas dan kepedulian dapat mengubah dunia, langkah demi langkah.

Tentu saja, perjuangan untuk keadilan tidak akan pernah mudah. Tantangan-tantangan besar akan selalu menghadang.

Namun, kita harus terus bersatu dan bertindak. Setiap langkah kecil yang kita ambil, setiap suara yang kita lantangkan, memiliki dampak yang sangat besar bagi mereka yang terpinggirkan dan teraniaya.

BACA JUGA:Breaking News! Remaja Diserang oleh Tetangga, Insiden Terjadi di Dekat Mapolsek Rawas Ilir Muratara

Momentum 'All Eyes on Rafah' tidak boleh berakhir begitu saja. Ini harus menjadi titik awal dari gerakan yang lebih besar, gerakan yang melibatkan semua elemen masyarakat, semua agama, semua bangsa.

Kita harus terus mengingatkan dunia akan kebutuhan akan perdamaian yang berkelanjutan, kebutuhan akan keadilan yang merata, kebutuhan akan kemanusiaan yang utuh.

Jadi, mari kita bergandengan tangan dalam perjalanan ini. Mari kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk Palestina, tapi juga untuk seluruh umat manusia. Kita adalah satu, dalam nama kemanusiaan.

BACA JUGA:Kontroversi Vonis Terhadap Mantan Direktur Utama PT SMS Sarimuda Keadilan atau Kekacauan?

Ayo bersama-sama kita buktikan bahwa kita peduli, bahwa kita bertindak, bahwa kita memperjuangkan keadilan bagi mereka yang tak mampu berbicara.

Sumber: