Begini Kronologi Tragedi Lumuran Darah di Pasar Satelit Lubuklinggau
ilustrasi terminal pasar satelit lubuklinggau--
BACA JUGA:Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Bantu Warga Binaan Tingkatkan Pembinaan Fisik dan Kreatifitas
“Kalau laki-laki tunggu di sini,” kata Sicang dengan suara menantang.
Meski terprovokasi, Amir memilih mengabaikan tantangan tersebut dan tetap melanjutkan aktivitas bisnisnya.
Saat Amir dan Desita kembali ke terminal satelit setelah makan siang dan menjemput adiknya Andi, suasana menjadi lebih tenang.
Namun, perdamaian itu hanya sesaat.
Sesampainya dan memarkir mobil, Sicang dan temannya Deli langsung menghampiri dengan penuh amarah. Sicang dan Deli menabrak kaca samping mobil Amir hingga pecah.
Duduk di kursi depan, Desita mencoba melerai namun hampir saja ditikam oleh Deli.
Dalam kericuhan tersebut, Aan Saputra yang berada di dalam mobil berlari keluar untuk menyelamatkan diri, namun sayang Sicang mengejarnya dan menikamnya hingga berlumuran darah.
Suasana di terminal pasar satelit tiba-tiba menjadi tegang. Warga yang ada di sana berusaha membantu semaksimal mungkin. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan Aan berlari mencari pertolongan sebelum akhirnya terjatuh tak berdaya di aspal.
BACA JUGA:Pemotongan Hewan Kurban di Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau: Wujud Kepedulian dan Kebersamaan Idul Adha
Beberapa warga yang melihat kejadian tersebut langsung merekam video tersebut dan membagikannya di grup WhatsApp agar informasi dapat segera sampai ke pihak polisi.
Tindakan cepat ini membantu pejabat merespons kejadian dengan segera. Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Palpos di tempat, jenazah Aan Saputra langsung dibawa ke RS AR Bunda untuk diautopsi sebelum akhirnya dikembalikan ke rumah duka.
Sementara itu, polisi menyita mobil Avanza BG 1471 HD yang dikemudikan korban dan keluarganya sebagai barang bukti.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha membenarkan kejadian tragis tersebut melalui Direktur Reserse Kriminal AKP Hendrawan.
Sumber: