3 Negara Ini Juga Pakai Bahasa Jawa, Ternyata Bukan Hanya di Indonesia
ilustrasi negara yang juga pakai bahasa jawa selain indonesia--blibli.com
SILAMPARITV.CO.ID - Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah terbesar di Indonesia dengan penutur mencapai jutaan orang, terutama di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Namun, tahukah kamu bahwa Bahasa Jawa tidak hanya digunakan di Indonesia? Ada beberapa negara di dunia yang juga memiliki komunitas penutur Bahasa Jawa, dan mereka terus melestarikannya sebagai bagian dari warisan budaya.
Berikut adalah tiga negara yang memiliki penutur Bahasa Jawa selain Indonesia, dilansir dari laman The Jakarta Post, Minggu 15 September 2024.
1. Suriname
BACA JUGA:4 Rekomendasi Negara Buat Kamu yang Tidak Suka Keramaian
BACA JUGA:4 Inspirasi Street Style ala Rose BLACKPINK, Modis Maksimal!
Suriname adalah negara di Amerika Selatan yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan Indonesia, khususnya Jawa. Pada abad ke-19, ribuan orang Jawa dibawa ke Suriname sebagai pekerja kontrak oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka dikirim untuk bekerja di perkebunan setelah perbudakan dihapuskan.
Hingga saat ini, sekitar 15% dari populasi Suriname adalah keturunan orang Jawa. Meskipun jumlahnya tidak sebesar dahulu, komunitas ini tetap menjaga budaya dan bahasa nenek moyangnya.
Bahasa Jawa yang digunakan di Suriname dikenal sebagai “Bahasa Jawa Suriname,” yang telah mengalami beberapa perubahan dan perbedaan dialek dibandingkan dengan Bahasa Jawa di Indonesia.
BACA JUGA:4 Ide Outfit Street Style ala Lisa BLACKPINK: Super Modis!
BACA JUGA:Brand Lipstik Vegan Viral Asal Korea Selatan Siap Hadir di Indonesia dengan Berbagai Warna Pilihan
Namun, banyak penutur tetap bisa memahami Bahasa Jawa asli. Budaya Jawa di Suriname juga terjaga melalui tarian, makanan, dan perayaan adat seperti selamatan.
2. Malaysia
Malaysia, khususnya di Semenanjung dan Sarawak, memiliki komunitas keturunan Jawa yang cukup besar. Pada awal abad ke-20, banyak orang Jawa bermigrasi ke Malaysia untuk bekerja di perkebunan karet dan kelapa sawit selama masa kolonial Inggris.
Sumber: