Motor Listrik Kurang Laku di Indonesia? Ini Penyebabnya!

Motor Listrik Kurang Laku di Indonesia? Ini Penyebabnya!

motor listrik--astra otoshop

Faktor lain yang menyebabkan rendahnya penjualan motor listrik di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya. 

Meskipun beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali sudah mulai menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), jumlahnya masih sangat terbatas. 

BACA JUGA:Tembus 1 Jutaan, Segini Diskon Yamaha NMax Turbo di IMOS 2024

BACA JUGA:Resmi Meluncur, Segini Harga Motor Listrik Alva N3

Mayoritas masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pinggiran atau pedesaan sulit untuk menemukan stasiun pengisian daya, sehingga mereka lebih memilih motor berbahan bakar bensin yang lebih mudah diisi di SPBU.

Selain itu, waktu pengisian baterai yang relatif lama juga menjadi kendala. Jika motor konvensional hanya membutuhkan beberapa menit untuk diisi penuh di SPBU, motor listrik membutuhkan waktu hingga beberapa jam untuk pengisian daya penuh, kecuali menggunakan fast charging yang juga belum banyak tersedia.

3. Jarak Tempuh yang Terbatas

Motor listrik umumnya memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan motor konvensional dengan satu kali pengisian daya. 

Kebanyakan motor listrik yang tersedia di pasaran Indonesia hanya mampu menempuh jarak sekitar 50 hingga 100 kilometer dengan baterai penuh. Ini tentu menjadi masalah bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan jarak jauh atau tinggal di daerah dengan jarak antar kota yang jauh.

BACA JUGA:Motor Matic Sekelas Honda Vario 125, Tampilan Sporty Mirip Yamaha Aerox

BACA JUGA:Kawasaki Versys 1100 Baru Meluncur, Harga Tembus Rp 400 Jutaan!

Bagi masyarakat Indonesia yang sering menggunakan motor untuk aktivitas harian seperti bekerja, berdagang, atau bepergian jauh, jarak tempuh yang terbatas ini menjadi kendala. 

Mereka khawatir motor akan kehabisan daya di tengah perjalanan, apalagi dengan infrastruktur pengisian yang masih minim. Oleh karena itu, banyak konsumen yang merasa motor listrik belum bisa diandalkan sebagai kendaraan utama.

4. Kurangnya Edukasi dan Sosialisasi

Selain faktor teknis dan harga, kurangnya edukasi dan sosialisasi mengenai motor listrik juga menjadi penyebab rendahnya minat masyarakat. 

Sumber: