Trauma, Ini Cerita Sri Wahyuni Pendaki Selamat dari Erupsi Marapi

Trauma, Ini Cerita Sri Wahyuni Pendaki Selamat dari Erupsi Marapi

pendaki gunung--

Silampari TVErupsi gunung marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat membuat segenap masyarakat sekitar mengalami trauma mendalam, terlebih para pendaki.

Sri Wahyuni (19), salah satunya korban yang selamat dari bencana erupsi marapi tersebut bersama 9 orang temannya pun mengalami trauma.

Erupsi marapi yang terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023 lalu telah mengeluarkan abu panas ke udara hingga menimpa puluhan pendaki.

Enam jam sebelum terjadi peristiwa tersebut, Sri Wahyuni bersama teman lainnya sempat berada di puncak marapi.

BACA JUGA:Epik Banget, Wisata di Bandung Ini Wajib Masuk List untuk Liburan Tahun Baru!

"Pada saat itu kami berada di puncak pada Minggu, kisaran pukul 07.50 WIB, kemudian kami turun daritempat camp sekitar pukul 13.35 WIB. Nah, untuk erupsinya terjadi sekitar pukul 14.45 WIB, dan posisinya kami saat itu sedang berada di pos 5," jelas Sri seperti dilansir dari laman RRI.

Saatitu Sri Wahyuni bersama 6 rekannya mendengar suara letusan yang sangat keras, sehingga ia merasa kaget. Tidak lama dari suara letusan itu, hujan batu dan ranting pohon patah menimpa mereka.

Mereka pun saat itu berlari sekencang mungkin untuk menyelamatkan diri.

"Kami langsung lari sekencang mungkin untuk menyelamatkan diri. Kami lari ke arah bawah dan mencari perlindungan di bawah pohon besar. Kami bersembunyi disitu terus," lanjutnya.

BACA JUGA:Air Terjun Temam,Wisata Alam Kota Lubuklinggau Sangat Memukau Wisatawan

Setelah berhenti, Sri dan rekannya kembali berlari kebawah tanpa henti karena hujan vulkanik saat itu sangat mengerikan.

Ia dan rekannya terus lari hingga sampai di pos 3 dan bertemu dengan tiga kawan yang sudah lebih dulu turun.

"Saat kami sudah kumpul semua, kami melanjutkan lagi sama-sama lari ke bawah sekuat tenaga tanpa henti. Sampai kami tiba di pos 2, berhenti sejenak lalu kembali lari ke bawah dan tiba lah di pos BKSDA dengan selamat, meskipun ada salah satu teman kami yang kesleo kakinya," ungkapnya.

Sri Wahyuni dan 9 orang temannya itu langsung pulang, karena rumahnya di Pekanbaru.

Sumber: