Wadah Makan Ompreng Siap Digunakan untuk Program MBG di Sumsel pada 3 Februari
Wadah Makan Ompreng Siap Digunakan untuk Program MBG di Sumsel pada 3 Februari--ist
SILAMPARITV.CO.ID - PPJI Sumatera Selatan Tegaskan Tidak Ada Lagi Penggunaan Wadah Plastik untuk Program MBG pada 3 Februari Mendatang
Penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk peserta didik di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami kemajuan signifikan menjelang awal Februari 2025. Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Sumsel, yang dipercaya sebagai pengelola dapur umum program ini, memastikan bahwa pada 3 Februari 2025, seluruh wadah makan yang digunakan untuk peserta didik akan menggunakan ompreng, menggantikan wadah plastik yang digunakan sementara sebelumnya.
Ketua DPD PPJI Sumsel, Evie Hadenli, mengungkapkan bahwa pada awal pelaksanaan program MBG, penggunaan wadah ompreng sempat terhambat akibat kelangkaan yang terjadi. "Kami pastikan pada 3 Februari penyaluran MBG ke peserta didik semua sudah full ompreng," kata Evie. Ia menjelaskan bahwa pada beberapa titik di Sumsel, termasuk di Kota Palembang, penyaluran MBG dengan wadah plastik terpaksa dilakukan karena keterlambatan pengiriman ompreng.
BACA JUGA:Cara Memilih Buah Rambutan yang Manis dan Bagus
BACA JUGA:Warisan Budaya: 6 Rumah Adat Sumatra Selatan dengan Filosofi yang Mendalam
Evie menambahkan bahwa seluruh Indonesia melakukan pemesanan ompreng secara serentak untuk program ini, sehingga pengiriman wadah makan harus dilakukan secara bertahap. Namun, setelah dilakukan pemesanan tambahan, pihaknya memastikan bahwa penyaluran MBG di Sumsel akan sepenuhnya menggunakan ompreng pada 3 Februari mendatang. "Jumlah tambahan ompreng yang kami terima untuk Sumsel sekitar 5.000 buah, sehingga total ompreng yang akan digunakan mencapai 75 ribu wadah," jelasnya.
Pada awalnya, PPJI Sumsel mencatatkan sebanyak 69.500 wadah ompreng untuk program MBG, namun setelah pengecekan ulang dan penambahan penerima program di beberapa sekolah, jumlahnya bertambah menjadi sekitar 75 ribu wadah. "Pendataan awal ompreng yang kami distribusikan hanya sekitar 3 ribu wadah, namun setelah berjalan, penerima MBG ternyata bertambah, bahkan sekitar 3.500 siswa baru," ujar Evie.
BACA JUGA:Suasana Khidmat di Pagi Imlek: Umat Buddha Rayakan di Vihara Buddha
BACA JUGA:Panduan Pengisian Portofolio SNBP 2025 untuk Program Studi Seni dan Olahraga Resmi Dirilis
Meskipun di awal pelaksanaan MBG terdapat beberapa kendala terkait penggunaan wadah makan dan menu makanan, Evie menyatakan bahwa evaluasi rutin dilakukan setiap minggu untuk memastikan kualitas program tetap terjaga. "Jika ada masalah pada menu MBG, kami akan segera memperbaikinya. Ke depan, kami pastikan tidak ada kendala lagi terkait pengiriman, menu, dan wadah makan," tegasnya.
PPJI Sumsel dipercaya sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melaksanakan program MBG di Sumsel. Di bawah koordinasi BGN, PPJI Sumsel diberikan tanggung jawab untuk mengelola 23 dapur umum dari total 26 dapur yang ada di seluruh Indonesia. "Setiap dapur umum yang kami kelola rata-rata memiliki 45 pekerja, termasuk koki, packing, cleaning service, dan driver," lanjut Evie.
BACA JUGA:Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad 1446 H di Masjid Taqwallah Berlangsung Meriah
BACA JUGA:Perayaan Imlek 2025 di Vihara Vajra Bumi Silampari Berlangsung Khidmat dan Meriah
Setiap hari, PPJI Sumsel memulai proses memasak sejak pukul 2 dini hari untuk menyiapkan makanan segar, terutama nasi, yang akan disalurkan kepada peserta didik. "Kami memastikan menu yang kami sajikan bervariasi dan sesuai dengan standar gizi seimbang. Setiap menu kami buat semenarik mungkin agar siswa bersemangat untuk mengonsumsinya," ujar Evie.
Melalui program ini, PPJI Sumsel berkomitmen untuk mendukung pemenuhan gizi yang baik bagi siswa di seluruh wilayah Sumsel. Program MBG diharapkan dapat membantu siswa mendapatkan makanan bergizi yang dapat menunjang konsentrasi dan semangat belajar mereka, serta mengurangi masalah gizi buruk di kalangan anak-anak di daerah tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Awal Perayaan Imlek di China: Dari Tradisi Kuno hingga Perayaan Modern
Sumber: