Menanti Kepastian Hak, Sriwijaya FC Ancam Tak Bermain Lawan PSMS Medan
Menanti Kepastian Hak, Sriwijaya FC Ancam Tak Bermain Lawan PSMS Medan--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Setelah berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Persikota Tangerang dalam laga ke-4 babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25, skuat Sriwijaya FC justru menghadapi situasi pelik. Seluruh pemain, pelatih, staf pelatih, dan ofisial tim sepakat untuk mengancam boikot latihan serta pertandingan jika manajemen klub tidak segera melunasi tunggakan gaji mereka.
Pertandingan terakhir melawan PSMS Medan pada Senin, 10 Februari 2025 mendatang menjadi laga krusial bagi Sriwijaya FC. Meski saat ini Sriwijaya FC berada di posisi runner-up klasemen sementara Grup H dengan perolehan 6 poin, ancaman ini bisa berdampak besar pada nasib tim di kompetisi Liga 2.
PSMS Medan telah memastikan diri bertahan di Liga 2 musim depan dengan koleksi 12 poin. Sementara itu, Sriwijaya FC harus tetap fokus agar tidak tergelincir dan terancam degradasi, mengingat Persikota Tangerang dan Nusantara United FC sama-sama mengantongi 3 poin.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel: Gaji PPPK Bisa Disesuaikan dengan Kemampuan Anggaran Daerah
BACA JUGA:IDI Kota Palembang Kunjungi Graha Tribun, Ajak Masyarakat Lebih Peduli Kesehatan Lansia
Tuntutan Tegas Skuat Sriwijaya FC
Ancaman boikot ini bukan tanpa alasan. Seluruh elemen tim mendesak manajemen Sriwijaya FC agar segera menyelesaikan kewajiban pembayaran gaji dan DP yang belum dibayarkan sebelum pertandingan melawan PSMS Medan.
Dalam pernyataan resmi, para pemain dan ofisial kompak menyuarakan sikap tegas. Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, skuat Sriwijaya FC mengancam tidak akan melakukan latihan rutin maupun bermain di laga penentuan nanti.
"Apabila tuntutan kami ini tidak dipenuhi, maka kami akan mengambil sikap tegas. Kami tidak akan melakukan latihan dan juga tidak akan bermain pada match penentuan melawan PSMS Medan," ungkap skuat Sriwijaya FC.
Pelatih dan Pemain Serukan Pembayaran Gaji
Dalam sesi post-match press conference, head coach Sriwijaya FC, Hendri Susilo, dan perwakilan pemain, Rahma Nico, turut menegaskan pentingnya pelunasan gaji tim.
"Ya pasti minta lunasi. Karena sebentar lagi playoff degradasi ini sudah selesai. Terus sudah mendekati bulan puasa, kami berharapnya janji-janji itu segera dilunasi," ujar Rahma Nico.
Senada dengan itu, Hendri Susilo menambahkan bahwa pembayaran gaji adalah prioritas utama bagi tim.
"Yang penting itu gajian. Yang lain-lain gak penting. Karena setelah ini lawan PSMS. Ini partai berat dan kita sudah mau lebaran," tegas Hendri.
Pelatih kawakan tersebut mengingatkan bahwa situasi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena akan berbahaya bagi mental tim yang sedang berjuang untuk bertahan di Liga 2.
"Ini bahaya, kita tim sudah cukup bersabar. Jangan sampai tim ini kacau. Kalau sampai kacau, clear, sampaikan ke manajemen," imbuhnya.
Manajemen Berjanji Segera Menyelesaikan Masalah
Menanggapi ancaman tersebut, Asisten Manajer Sriwijaya FC, Randi Aksa, meminta seluruh anggota tim untuk bersabar. Ia menjelaskan bahwa manajemen tengah berusaha keras mencari solusi untuk melunasi gaji para pemain dan ofisial secepat mungkin.
BACA JUGA:Waspada Kelistrikan Saat Banjir, PLN Siap Jaga Keamanan dan Kenyamanan Pelanggan
"Yang terpenting di sini kami tidak akan lari dari kewajiban kami untuk membayarkan semua hak pemain dan ofisial tim. Itu terus kami usahakan secepat mungkin," kata Randi Aksa.
Randi juga menyampaikan apresiasi atas perjuangan skuat Sriwijaya FC yang tetap tampil maksimal meski menghadapi tekanan besar. Dalam kesempatan itu, ia memberikan bonus Rp 10 juta sebagai bentuk penghargaan atas kemenangan melawan Persikota Tangerang.
"Uang mungkin tidak bisa menghargai keringat kalian. Tapi terima kasih atas perjuangan kalian semua, terutama coach Hendri yang masih mau membantu Sriwijaya FC sampai sekarang," ucap Randi dengan nada haru.
Tuntutan yang Tak Bisa Diabaikan
Meskipun bonus diberikan, skuat Sriwijaya FC menegaskan bahwa yang paling mereka butuhkan adalah kepastian pembayaran gaji. Mereka berharap manajemen tidak hanya memberi janji, tetapi juga tindakan nyata sebelum pertandingan melawan PSMS Medan.
BACA JUGA:Wedang Jahe, Minuman Tradisional Kaya Manfaat yang Tetap Jadi Favorit di Era Modern
BACA JUGA:Pemerintah Izinkan Pengecer Jual Kembali LPG 3 Kg, Langkah Tepat untuk Mudahkan Masyarakat Kecil
Hendri Susilo menegaskan kembali pentingnya menjaga komitmen kepada tim. "Jangan biarkan ini berlarut-larut. Tim ini sudah cukup bersabar. Yang jelas, kami hanya meminta hak kami untuk segera dibayarkan," tutup Hendri.
Dengan situasi yang terus memanas, harapan besar tertuju kepada manajemen agar dapat menyelesaikan persoalan ini sebelum laga penentuan. Jika tidak, ancaman boikot bisa menjadi kenyataan, dan Sriwijaya FC mungkin menghadapi konsekuensi berat di kompetisi Liga 2.
BACA JUGA:Punya Nasi Sisa? Jangan Dibuang! Ubah Jadi Cemilan Lezat dan Praktis
BACA JUGA:Cara Membuat Pempek Hanya dengan 3 Bahan: Praktis, Mudah, dan Tetap Lezat
Sumber: