Efektivitas Kurikulum Merdeka: P5 Dapat Meningkatkan Kreativitas Siswa SMP IT An-Nida Lubuklinggau
Efektivitas Kurikulum Merdeka: P5 Dapat Meningkatkan Kreativitas Siswa SMP IT An-Nida Lubuklinggau--ist
SILAMPARITV.CO.ID - SMP IT An-Nida yang berlokasi di Nikan Jaya, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan salah satu program unggulannya, yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program ini terbukti mampu meningkatkan kreativitas dan potensi siswa sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Berdasarkan Peraturan Kemendikbudristek No. 56/M/2022, P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang bertujuan untuk menguatkan kompetensi dan karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaan P5 bersifat fleksibel baik dari segi muatan, kegiatan, maupun waktu pelaksanaannya, sehingga dapat dirancang secara terpisah dari pembelajaran intrakurikuler.
BACA JUGA:Warga Amankan Kakek 72 Tahun di Lubuk Linggau, Diduga Cabuli Anak di Masjid
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Kinerja, Polres Lubuk Linggau Gelar Isra' Mi'raj
P5: Mewadahi Bakat dan Minat Siswa
Ibu Endang Fitrianingsih, selaku guru IPA sekaligus koordinator P5 di SMP IT An-Nida, menjelaskan bahwa program ini memberikan ruang bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas mereka.
“Manfaatnya sangat besar bagi anak-anak. Kita tahu bahwa setiap anak memiliki talenta yang berbeda-beda. Melalui P5, mereka difasilitasi sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Anak-anak bebas mengekspresikan keinginan dan kemampuannya sesuai dengan yang mereka inginkan,” ungkapnya.
Kurikulum Merdeka membagi pembelajaran menjadi tiga jenis: intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. P5 termasuk dalam kegiatan kokurikuler yang diberikan pada waktu khusus, terpisah dari pembelajaran intrakurikuler.
BACA JUGA:Jual Ekstasi untuk Konsumsi Sabu, Pengedar Narkoba di Lubuk Linggau Ditangkap
BACA JUGA:Sanksi Menanti Sekolah yang Lalai Mengisi PDSS di Kalimantan Barat
Alokasi Waktu dan Implementasi P5
Dalam penerapannya, alokasi waktu untuk P5 adalah sekitar 20-30% dari total jam pelajaran setiap mata pelajaran. Misalnya, jika mata pelajaran Matematika memiliki lima jam pelajaran per minggu, maka dua jam dari total tersebut dialokasikan untuk kegiatan P5. Hal ini memungkinkan siswa untuk lebih fokus pada proyek yang mereka kembangkan.
Dengan adanya P5, siswa SMP IT An-Nida kini mampu menciptakan berbagai karya inovatif yang sebelumnya sulit terealisasi karena keterbatasan fasilitas. Program ini juga melatih mereka dalam kerja sama tim, problem-solving, dan berpikir kreatif.
“Mereka mampu mengembangkan ide dan kreativitas yang bahkan di luar ekspektasi kami. Karya-karya yang dihasilkan luar biasa dibandingkan saat sebelum ada P5, ketika belum ada fasilitas yang memadai untuk menyalurkan kreativitas mereka,” tutup Ibu Endang.
BACA JUGA:Bertahun-tahun Jadi Target, Bandar Narkoba dan Judi di Rejang Lebong Akhirnya Diringkus
BACA JUGA:Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Mulai Dijual, Ini Jadwal dan Cara Pesannya
Dengan keberhasilan ini, diharapkan P5 dalam Kurikulum Merdeka dapat terus dikembangkan di SMP IT An-Nida dan sekolah-sekolah lainnya guna mencetak generasi yang lebih kreatif, inovatif, serta memiliki karakter yang kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
BACA JUGA:Seorang Kakek-kakek di Lubuklinggau Lakukan Pelecehan Terhadap Bocah SD
Sumber: