Ratusan Siswa SMAN 1 Bukateja Gelar Aksi Protes, 140 Siswa Terancam Gagal SNBP
![Ratusan Siswa SMAN 1 Bukateja Gelar Aksi Protes, 140 Siswa Terancam Gagal SNBP](https://silamparitv.disway.id/upload/730c26fdda8a2fa3ff9b6a8d698cf9ef.jpg)
Ratusan Siswa SMAN 1 Bukateja Gelar Aksi Protes, 140 Siswa Terancam Gagal SNBP--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Suasana di lingkungan SMAN 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Rabu (5/2/2025) siang terlihat berbeda dari biasanya. Ratusan siswa berkumpul di halaman sekolah sambil membentangkan spanduk protes. Mereka menuntut kejelasan dari pihak sekolah terkait kelalaian dalam penginputan data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang mengakibatkan 140 siswa terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk masuk perguruan tinggi.
Dalam aksi yang berlangsung damai tersebut, para siswa menyampaikan kekecewaannya terhadap sekolah yang dinilai lalai dalam mengelola administrasi penting bagi masa depan mereka. Koordinator aksi, M. Nola Daradjatun, menyebutkan bahwa kerja keras mereka selama bertahun-tahun seolah sia-sia akibat kesalahan yang dilakukan pihak sekolah.
BACA JUGA:Sempat Tertunda, 9 Kepala Daerah di Sumsel Akan Dilantik 20 Februari 2025
"Usaha kami selama ini secara moral dan materi sia-sia. Kami yakin ini adalah kelalaian sekolah. Kami menuntut sekolah untuk memfasilitasi kami agar tetap bisa masuk perguruan tinggi. Namun hingga saat ini, belum ada titik terang, semuanya masih abu-abu," ujar Nola di hadapan ratusan siswa lainnya yang turut serta dalam aksi tersebut.
Nola menegaskan bahwa seharusnya pihak sekolah memiliki tanggung jawab untuk menginput data siswa secara individual sesuai dengan akun masing-masing. Pihak sekolah memiliki waktu sebulan penuh untuk menyelesaikan proses tersebut. Namun, hingga batas akhir finalisasi data yang diperpanjang hingga 4 Februari 2025, penginputan data masih belum rampung.
Tuntutan Siswa: Harapan Masuk PTN Masih Menggantung
Siswa lainnya, Kristianto, juga menyatakan kekecewaannya dan menyebutkan bahwa saat ini mereka hanya bisa menunggu hasil komunikasi pihak sekolah dengan Kementerian Pendidikan Tinggi di Jakarta.
"Seandainya hasilnya tetap tidak bisa diubah dan kami tetap gagal, maka kami meminta sekolah untuk memfasilitasi kami agar bisa masuk ke perguruan tinggi dengan mudah," tegas Kristianto.
BACA JUGA:Gaji ke-13 ASN dan TNI-Polri Tahun 2025 Tetap Cair, Simak Jadwal dan Besarannya!
BACA JUGA:Roemah Makan Sedari: Rumah Makan dengan Nuansa Jadul yang Lezat di Lubuklinggau
Para siswa berharap agar pihak sekolah dapat mencari solusi konkret demi menyelamatkan masa depan mereka. Beberapa siswa bahkan mengaku telah mempersiapkan diri sejak lama untuk mengikuti SNBP dengan harapan bisa diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) tanpa harus mengikuti ujian tulis. Namun, dengan adanya kesalahan administrasi ini, harapan tersebut kini semakin kabur.
Pihak Sekolah Akui Kesalahan dan Siap Bertanggung Jawab
Dodi Kusnandar, perwakilan dari sekolah yang juga menjabat sebagai Koordinator Tim Data SMAN 1 Bukateja, akhirnya buka suara dan mengakui adanya kesalahan dalam proses input data siswa ke PDSS.
"Kami mengakui adanya kelalaian dalam proses ini. Kami sedang berusaha untuk mencari solusi terbaik agar siswa tetap bisa mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. Jika memang tidak ada solusi dari kementerian, maka sekolah akan berupaya untuk memberikan fasilitasi lain bagi para siswa yang terdampak," ujar Dodi Kusnandar kepada para siswa dan media yang hadir.
Dodi juga menegaskan bahwa pihak sekolah masih menunggu keputusan dari Kementerian Pendidikan Tinggi dan berharap ada kebijakan khusus yang dapat menyelamatkan nasib 140 siswa yang terancam gagal mengikuti SNBP tahun ini.
Aksi Berjalan Damai, Polisi Turut Mengawal
BACA JUGA:Mie Ayam Phoenik: Kuliner Legendaris di Lubuklinggau Kini Hadir dengan Cabang Baru
BACA JUGA:Efektivitas Kurikulum Merdeka: P5 Dapat Meningkatkan Kreativitas Siswa SMP IT An-Nida Lubuklinggau
Aksi protes yang dilakukan oleh para siswa SMAN 1 Bukateja berlangsung dengan damai tanpa adanya kericuhan. Sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Bukateja terlihat berjaga di sekitar area sekolah untuk memastikan aksi berlangsung kondusif. Setelah melakukan orasi dan menyampaikan tuntutan mereka, para siswa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 13.00 WIB.
Meski demikian, para siswa menyatakan akan terus memperjuangkan hak mereka dan berharap pihak sekolah serta pemerintah segera memberikan solusi terbaik. Mereka juga mengancam akan kembali menggelar aksi lanjutan jika belum ada kejelasan mengenai status mereka dalam SNBP 2025.
Kasus ini menambah daftar panjang permasalahan terkait kesalahan penginputan data PDSS yang terjadi di berbagai sekolah di Indonesia. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, dan MAN 2 Model Medan, Sumatera Utara, di mana ratusan siswa nyaris kehilangan kesempatan untuk mengikuti SNBP akibat kesalahan administrasi sekolah.
Kini, harapan para siswa SMAN 1 Bukateja bergantung pada keputusan Kementerian Pendidikan Tinggi. Apakah mereka masih bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi? Semua masih menjadi tanda tanya besar.
BACA JUGA:Mencicipi Kopi Berkualitas dengan Coffee Bikes: Inovasi Kopi Keliling di Lubuklinggau
BACA JUGA:Warga Amankan Kakek 72 Tahun di Lubuk Linggau, Diduga Cabuli Anak di Masjid
Sumber: