Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa? Simak Penjelasan dan Tipsnya!

Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa? Simak Penjelasan dan Tipsnya!--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Bulan Ramadan menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, bagi ibu hamil dan menyusui, muncul pertanyaan penting: Apakah berpuasa aman bagi mereka?
Secara medis, puasa bagi ibu hamil dan menyusui tidak dilarang, tetapi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Kondisi kesehatan ibu dan bayi menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Puasa bagi Ibu Hamil, Aman atau Tidak?
Ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan janin dalam kandungan. Dokter spesialis kandungan, dr. [Nama], menjelaskan bahwa puasa dapat dilakukan oleh ibu hamil asalkan kondisinya sehat dan tidak mengalami komplikasi seperti anemia, tekanan darah rendah, atau diabetes gestasional.
BACA JUGA:25 Contoh Soal Seleksi Kompetensi PPPK Teknis 2024: Panduan Persiapan Ujian
BACA JUGA:UTBK SNBT 2025: 539 Ribu Peserta Sudah Terdaftar, Persaingan Ketat dengan Daya Tampung Terbatas
Namun, ibu hamil harus memperhatikan tanda-tanda bahaya saat berpuasa, seperti:
✅ Pusing atau lemas berlebihan
✅ Dehidrasi ditandai dengan warna urine pekat
✅ Janin kurang aktif dibandingkan biasanya
✅ Mual dan muntah berlebihan
Jika mengalami gejala tersebut, ibu hamil dianjurkan untuk segera membatalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
Bagaimana dengan Ibu Menyusui?
Bagi ibu menyusui, kebutuhan cairan dan kalori sangat penting untuk menjaga produksi ASI. Menurut dokter spesialis laktasi, dr. [Nama], ibu menyusui boleh berpuasa dengan catatan bahwa produksi ASI tetap lancar dan bayi tidak mengalami tanda-tanda kekurangan asupan.
Beberapa tanda bayi mengalami kurang ASI saat ibu berpuasa meliputi:
???? Bayi rewel dan sering menangis karena lapar
???? Jumlah popok basah berkurang dari biasanya
???? Berat badan bayi tidak naik sesuai kurva pertumbuhan
BACA JUGA:Latihan Soal PPPK Materi Kompetensi Sosio Kultural Terbaru Lengkap dengan Kunci Jawaban
Jika tanda-tanda tersebut muncul, ibu menyusui bisa mempertimbangkan untuk tidak berpuasa demi kesehatan bayi.
Tips Puasa Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bagi ibu hamil dan menyusui yang tetap ingin menjalankan puasa, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan agar tetap sehat dan bugar:
1️⃣ Pastikan kecukupan cairan – Minum air putih minimal 8 gelas sehari dengan pola 2-4-2 (2 gelas saat berbuka, 4 gelas di malam hari, 2 gelas saat sahur).
2️⃣ Konsumsi makanan bergizi seimbang – Pilih makanan kaya protein, serat, dan lemak sehat seperti daging, telur, sayuran hijau, dan buah-buahan.
3️⃣ Hindari makanan tinggi gula dan kafein – Gula berlebih bisa menyebabkan lonjakan energi sesaat yang cepat hilang, sedangkan kafein bisa menyebabkan dehidrasi.
4️⃣ Jangan melewatkan sahur – Sahur membantu tubuh tetap bertenaga selama berpuasa. Pilih makanan yang dapat memberikan energi tahan lama seperti karbohidrat kompleks.
5️⃣ Istirahat yang cukup – Kurangi aktivitas berat agar tubuh tidak mudah lelah saat berpuasa.
6️⃣ Perhatikan kondisi tubuh – Jika merasa lemas, pusing, atau ada tanda-tanda dehidrasi, segera batalkan puasa dan konsultasikan dengan dokter.
BACA JUGA:Latihan Soal PAT/SAT PJOK Kelas 12 SMA Semester 2 Kurikulum Merdeka 2025 Beserta Kunci Jawaban
BACA JUGA:Prediksi 1 Syawal 1446 H: Idul Fitri Diperkirakan Sama dengan Keputusan Muhammadiyah
Keputusan untuk berpuasa atau tidak bagi ibu hamil dan menyusui sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Jika ragu, konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.
Bagi yang tidak bisa berpuasa karena alasan kesehatan, Islam memberikan keringanan dengan membayar fidyah sebagai gantinya.
Dengan persiapan yang baik dan pemantauan kesehatan yang ketat, ibu hamil dan menyusui tetap bisa menjalankan puasa dengan aman dan nyaman.
✨ Selamat menjalankan ibadah puasa!
BACA JUGA:Timnas Indonesia Bungkam Bahrain, Ranking FIFA Melesat Drastis dan Peluang Lolos Kian Terbuka
BACA JUGA:Kunci Jawaban Post Test Modul Kreativitas dan Inovasi
Sumber: