Peran Orang Tua dalam Mencegah Perundungan dan Kekerasan di Sekolah

Peran Orang Tua dalam Mencegah Perundungan dan Kekerasan di Sekolah

ilustrasi perundungan--freepik

SILAMPARITV.CO.IDPendidikan sesungguhnya merupakan salah satu landasan kehidupan manusia. Namun saat ini pendidikan Indonesia sedang terpuruk akibat insiden kekerasan yang terjadi di sekolah.

Tidak heran jika kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan banyak disebabkan oleh guru, siswa bahkan orang tua. Hal ini menimbulkan stigma sosial terhadap peran dan fungsi sekolah.

Selain itu, seringnya terjadi kasus kekerasan merupakan daftar panjang pelayanan Kementerian bahkan Kementerian Pendidikan RI.

Padahal sekolah merupakan tempat menimba ilmu, tempat mewujudkan cita-cita siswa dan tempat belajar bidang sosial namun kini telah ternoda karena ulah beberapa oknum.

BACA JUGA:Ini dia 9 Tips Bersosialisasi dengan Lebih Percaya Diri, Salah Satunya Aktif Mendengarkan

Bentuk kekerasan bermacam-macam, diantaranya kekerasan fisik, kekerasan seksual dan yang belum dikenal saat ini adalah kekerasan verbal.

Selain itu, kejadian kekerasan di sekolah sangat bervariasi antara pelaku dan korban, seperti guru terhadap siswa, siswa terhadap teman, dan yang paling menyedihkan adalah kekerasan yang dilakukan oleh siswa terhadap guru – sebuah pengamatan yang bagus bagi dunia pendidikan hukum. etika mahasiswa. Hari ini.

Padahal, kejadian seperti itu tidak mungkin terjadi jika orang tua tahu cara mengendalikan emosi dan berdialog tentang alasan anaknya dihukum.

Komunikasi yang baik dan mencari win-win solution akan menciptakan keberhasilan antara sekolah dan orang tua dalam mendidik anak, sekaligus menciptakan generasi manusia yang berbudi luhur dan beretika.

BACA JUGA:Asyiknya Magang: Menemukan Keunikan Diri dan Membangun Kemandirian di Dunia Kerja

Psikologi mata pelajaran dan faktor Lingkungan mempunyai dampak terus menerus yang dapat menimbulkan mereka menjadi faktor terjadinya tindakan kekerasan di sekolah.

Bullying terjadi karena menonton film atau game yang menggambarkan kekerasan dan siswa menyaksikannya melalui perangkat dan aplikasi yang dimilikinya.

Di luar keluarga, anak akan memasuki masyarakat sebagai makhluk sosial. Hubungan anak dengan teman dan tetangga juga memberikan bimbingan sosial dalam menentukan nilai-nilai sosial yang diperolehnya.

Masyarakat muncul dari interaksi dan hubungan antar individu yang hidup berdampingan dalam suatu wilayah tertentu.

Sumber: