Wajib Ketahui! Inilah 6 Aturan yang Harus Kalian Ikuti Saat Sedang Berkunjung Kedesa Baduy Dalam

Wajib Ketahui! Inilah 6 Aturan yang Harus Kalian Ikuti Saat Sedang Berkunjung Kedesa Baduy Dalam

ilustrasi adab suku baduy dalam--freepik

SILAMPARITV.CO.IDBagi kalian yang tertarik berwisata sambil mempelajari budaya, Banten memiliki Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. 

Anda akan belajar dari suku Baduy bagaimana mereka telah melestarikan budayanya selama bertahun-tahun dan jauh dari kehidupan modern. 

Masyarakat Baduy hidup sangat sederhana dan mandiri, hampir tidak ada perubahan dibandingkan ratusan tahun yang lalu. Khususnya untuk suku Baduy Dalam

Suku Baduy Dalam tinggal di sebuah bukit di tengah hutan, sehingga harus berjalan kaki untuk mencapai desa tersebut.

BACA JUGA:Wow! Inilah 5 Budaya yang Paling Terkenal di Indonesia Warisan Turun Temurun

Selain itu, Suku Baduy Dalam sangat menjunjung tinggi  adat istiadat dan kearifan setempat. Aturan ini wajib kamu ikuti selama berkunjung ya sob! Berikut 6 peraturan yang wajib Anda ketahui sebelum datang ke Desa Baduy Dalam.

1. Dilarang Untuk Menggunakan Barang Elektronik

Suku Baduy Dalam tidak menggunakan alat-alat listrik, termasuk telepon genggam. Oleh karena itu, kalian wajib mematikan seluruh produk elektronik dan telepon seluler selama berada di kawasan Baduy Dalam. 

Biasanya warga suku baduy telah memperingatinya di pintu masuk desa. Jadi pastikan ponselmu dalam keadaan mati ya sobat. Karena sinyal ponsel juga tidak terdeteksi di sini.

BACA JUGA:Debus: Menggali Kekuatan Mistis dan Keberanian dalam Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia

2. Dilarang Untuk Menggunakan Kamera

Suku Baduy Dalam tidak memperbolehkan pendatang/pengunjung mengabadikan isi desanya dengan kamera dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, Anda harus mengurungkan niat mengambil foto senang-senang di desa tersebut.

3. Dilarang Menggunakan Produk Seperti Sabun, Sampoo, dan Pasta Gigi

Selain itu, kalian juga dilarang menggunakan sabun, sampo, dan pasta gigi selama di lingkungan Suku Baduy Dalam. Warga sekitar tidak memanfaatkan produk tersebut dalam kehidupan sehari-hari, karena tidak ingin merusak alam, terutama sungai, dengan limbah kimia. Tentu saja piring dan peralatan lainnya juga dicuci di sungai.

Sumber: