Budaya Merarik Kawin Lari di Lombok: Pesona dan Makna yang Tersembunyi

SILAMPARITV.CO.ID - Pulau Lombok, yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga menyimpan kekayaan budaya yang unik dan menarik. Salah satu tradisi yang mencolok adalah budaya "merarik kawin lari," suatu bentuk upacara pernikahan yang sarat makna dan tradisi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunikan dan pesona budaya merarik kawin lari di Lombok, serta signifikansi budaya ini dalam masyarakat lokal.

1. Sejarah dan Asal-usul Budaya Merarik di Lombok:

Budaya merarik di Lombok memiliki akar yang dalam dalam sejarah masyarakat Sasak. Tradisi ini tidak hanya sekadar bentuk upacara pernikahan, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai adat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Merarik kawin lari, khususnya, menjadi sebuah ritual yang penuh makna.

BACA JUGA:Ini dia 5 Kebudayaan Yogyakarta yang Sangat Terkenal

2. Konsep "Kawin Lari" dalam Budaya Merarik:

Istilah "kawin lari" dalam budaya merarik di Lombok merujuk pada proses pernikahan yang dilakukan secara mendadak dan seringkali diluar rencana yang telah disusun sebelumnya. Pernikahan ini seringkali terjadi secara tiba-tiba, tanpa sepengetahuan orang tua atau masyarakat setempat.

Proses ini melibatkan pasangan yang memutuskan untuk menikah tanpa persetujuan dan persiapan yang panjang.

3. Makna dan Signifikansi Budaya Merarik Kawin Lari:

Budaya merarik kawin lari memiliki makna yang mendalam dalam konteks masyarakat Sasak. Beberapa alasan di balik keputusan untuk melakukan kawin lari termasuk cinta yang kuat antara pasangan, hambatan dalam proses pernikahan konvensional, atau bahkan untuk melarikan diri dari tekanan sosial. 

BACA JUGA:Melaju di Ajang Tradisional: Keindahan dan Keberanian dalam Budaya Makepung di Bali

Meskipun dianggap kontroversial oleh sebagian, bagi mereka yang terlibat, ini adalah pilihan yang diambil dengan keberanian dan keyakinan.

4. Proses dan Ritual dalam Budaya Merarik:

Proses merarik kawin lari melibatkan sejumlah ritual yang memberikan keunikan tersendiri. Pasangan yang memutuskan untuk menikah secara mendadak ini seringkali melibatkan orang-orang terdekat, teman-teman, atau pendeta sebagai saksi.

Sumber: