Mengapa Siswa Banyak Alami Kekerasan dalam Kalangan Pelajar? Ini Penjelasannya!

Mengapa Siswa Banyak Alami Kekerasan dalam Kalangan Pelajar? Ini Penjelasannya!

ilustrasi stop kekerasan siswa--freepik

SILAMPARITV.CO.IDDunia pendidikan di Indonesia tidak pernah lepas dari berbagai pemberitaan mengenai kejadian kekerasan pelajar. 

Dalam peristiwa kekerasan ini, guru menghukum siswanya, atau siswa yang lebih tua ingin “mendisiplinkan” siswa yang lebih muda, atau siswa saling menindas hingga saling memukul karena hal yang tampaknya sepele. 

Konflik yang berujung pada kekerasan, baik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa maupun antar siswa itu sendiri, dapat muncul karena adanya hubungan yang timpang antara pelaku dan korban. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai bentuk kekerasan di sekolah dan menyelidiki akar penyebabnya. 

BACA JUGA:Cara Mendapatkan Beasiswa Tanpa Prestasi, Kamu Bisa Lakukan 6 Cara Ini

Berbagai bentuk kekerasan yang dialami siswa di sekolah dapat dibedakan menjadi kekerasan fisik, kekerasan verbal atau mental, dan kekerasan simbolik. 

Bentuk kekerasan lainnya didasarkan pada tingkat kekerasan dan kondisi korban, yang meliputi kekerasan langsung, kekerasan tidak langsung, kekerasan opresif, dan kekerasan yang diasingkan (Salmi, 2005:32). 

Kekerasan langsung mengacu pada tindakan yang menyerang seseorang secara fisik atau mental.

Kekerasan tidak langsung adalah tindakan yang membahayakan orang, bahkan terkadang kematian, namun tidak melibatkan hubungan langsung antara korban dan orang lain yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut. 

BACA JUGA:Mau Jago Public Speaking? Ini dia 5 Cara yang Bisa Kamu Terapkan

Kekerasan yang menindas mengacu pada eksploitasi hak-hak dasar selain hak untuk bertahan hidup dan hak atas perlindungan dari rasa sakit atau penderitaan.

Kekerasan yang diasingkan mengacu pada perampasan hak-hak individu yang lebih tinggi seperti pertumbuhan emosional, budaya atau intelektual (hak atas pertumbuhan emosional, budaya atau intelektual).

Penyebab kekerasan di sekolah banyak dibicarakan, terutama ketika guru menggunakan kekerasan terhadap siswa. Argumen ini dapat diklasifikasikan dari tiga sisi (Eko Indarwanto, 2004). 

Bagian pertama melihat kelemahan siswa, dimana sikap dan perilaku siswa dianggap terlalu “buruk”. Meski mereka telah dilatih dengan baik, namun tidak ada perubahan sikap dan perilaku. 

Sumber: