Wajib Coba! Ayam Taliwang Khas Karang Taliwang, Gurih dan Bikin Nagih!

Wajib Coba! Ayam Taliwang Khas Karang Taliwang, Gurih dan Bikin Nagih!

Ayam Taliwang--freepik

SILAMPARITV.CO.IDAyam Taliwang merupakan masakan khas Karang Taliwang, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Hidangan ini terbuat dari ayam. 

Ayam yang disajikan berasal dari Ayam kampung muda yang dipanggang lalu dibumbui dengan sejenis sambal berbahan cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi goreng, kencuri, gula merah, dan garam. 

Hidangan ini biasanya disajikan bersama hidangan khas Lombok lainnya seperti plecing kangkung.

Saat ini Ayam Bakar Taliwang semakin digemari di seluruh Indonesia karena rasanya yang pedas dan asin yang menggugah lidah. 

Selain itu, rumah makan yang menyajikan menu ayam bakar Taliwang sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta, tak hanya kampung halamannya di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Restoran Ayam Bakar Taliwang Jakarta antara lain Restoran Taliwang Brothers, Taliwang Bali, Ayam Bakar Remaja Taliwang, Ayam Bakar Taliwang Bang Tangu, Ayam Taliwang Lima Rasa, Ayam Bakar Taliwang Rinjan dan masih banyak lagi.

Budaya kuliner merupakan bagian dari warisan Indonesia yang menjadi ikon makanan khas daerah tersebut. 

BACA JUGA:9 Tanda Pria yang Tidak Sepenuhnya Baik, Menurut Psikologi: Panduan untuk Mengenali Red Flags dalam Hubungan

BACA JUGA:8 Sikap yang Membuatmu Disukai Banyak Orang dalam Waktu Singkat

Makanan ini mencerminkan identitas budaya yang dapat menciptakan batasan dan perbedaan antar budaya daerah. Setiap makanan mempunyai ceritanya masing-masing. Salah satu yang dibahas adalah ayam taliwang.

Ayam Taliwang adalah masakan ayam bakar yang terbuat dari ayam kampung muda yang dibumbui dengan cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi goreng, lengkuas, gula merah, garam dan bumbu lainnya. Ayam Taliwang biasanya disajikan dengan nasi putih panas, kol, bawang goreng, dan kacang goreng.

Nama Taliwang berasal dari nama sebuah kerajaan di Pulau Sumbawa. Keberadaan sajian ini berasal dari sebuah peperangan yang terjadi sekitar tahun 1630 Masehi, diantara dua kerajaan yaitu Kerajaan Selaparang, kerajaan Islam di Lombok, dan Kerajaan Karangasem di Bali.

Sumber: