Stop Kekerasan Dalam Sekolah, Organisasi Pembelajaran Guru: Komunikasikan Peraturan Sekolah

Stop Kekerasan Dalam Sekolah, Organisasi Pembelajaran Guru: Komunikasikan Peraturan Sekolah

stop bullying dalam sekolah--freepik

SILAMPARITV.CO.IDBerkaca pada kasus-kasus intimidasi yang terjadi di sekolah-sekolah internasional belakangan ini, Presiden Yayasan Pendidikan Guru Bukik Setiawan mengatakan, langkah mendasar dalam memerangi intimidasi adalah manajemen sekolah harus mengembangkan peraturan sekolah. 

Aturan-aturan ini menjadi dasar tindakan dan keputusan guru.

Bukik mengatakan peraturan sekolah terkait anti-bullying harus dikomunikasikan sejak awal, sebelum siswa diterima dan sepanjang pendidikan siswa melalui berbagai cara komunikasi. 

Langkah ini harus diambil meskipun siswa sekolah tersebut memiliki orang tua yang memiliki kekuasaan tertentu, seperti pejabat publik, tokoh masyarakat, atau memiliki status ekonomi tinggi.

BACA JUGA:Rawan Terjadi Bullying di Sekolah Atau di Kalangan Masyarakat, Ini Dia 7 Cara Mencegah Perundungan

“Sekolah harus memastikan bahwa guru, siswa, dan orang tua memiliki dasar yang sama untuk mengambil keputusan, memutuskan dan menentukan tindakan,” kata Bukik kepada yang di lansir kan  detikEdu.

Dia menjelaskan bahwa salah satu aturan dasar yang penting adalah kebijakan tanpa hadiah. Melarang orang tua memberikan hadiah dalam bentuk apapun kepada guru penting dilakukan untuk menjaga nama baik guru di mata orang tua dan siswa. 

Bukik menambahkan, aturan ini juga penting untuk memastikan guru memperlakukan seluruh siswa dan orang tua secara setara.

"Setelah hadiah diterima, guru harus mengikuti keputusan dan tindakannya," jelasnya.

BACA JUGA:Anak Anda Hobi Belajar Matematika? Ini dia 5 Manfaat dari Belajar Matematika

Langkah anti-bullying bagi guru

Sementara itu, Bukik menjelaskan bahwa guru juga perlu mengambil langkah-langkah dasar untuk menerapkan anti-bullying di sekolah. 

Pertama, menjalin hubungan yang setara atau tidak setara tidak menimbulkan adanya diskriminasi antara siswa dan orang tua. Guru juga tidak boleh menunjukkan kekaguman terhadap orang tua tertentu.

Kedua, guru juga sebaiknya mengelola kelas dengan metode disiplin positif. Dalam hal ini, kelas diberdayakan sebagai suatu sistem sosial yang dapat mengatur dirinya sendiri berdasarkan kesepakatan kelas.

Sumber: