Menjelang Ramadhan, Tradisi Warga Sidoaro Berebut Tumpeng Tempe Raksasa
Tumpeng tempe raksasa--memo x
"Untuk kerangka yang dibuat oleh warga yakni dari bambu dengan waktu yang dibutuhkan sampai 3 hari. Sementara membuat kerangka tumpeng dari besi untuk menempelkan tempe-tempe tersebut hanya butuh waktu tidak sampai 24 jam," tuturnya.
Salah satu warga, Santosa (29) mengaku sangat terhibur begitu melihat langsung ritual ruwat desa dengan rebutan tempat.
Kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh pemerintah Desa Sedengan Mijen.
BACA JUGA:Mengenal Tari Gantar, Tari Pergaulan Khas Suku Dayak Benuaq
"Seneng banget rebutan tempe ramai-ramai yang dilempar dari atas, meski hasilnya tempe remuk seperti ini kami tetap senang," ungkap Santosa.
Hal serupa yang diungkapkan oleh Tutik Wahyuni (41). Ia mengaku sudah datang sejak pagi di Balai Desa Sedengan Mijen untuk ikut rebutan tempe.
"Meski tidak mendapat tempe tetap merasa terhibur, kami bangga dengan adanya ritual ruwat desi ini, semoga kegiatan ini menjadi ikon tersendiri dari Desa Sendengan Mijen," ucap Tutik.
Sumber: