Pakar Komunikasi, Le Minerale Terseret dalam Persaingan Bisnis yang Tak Etis

Pakar Komunikasi, Le Minerale Terseret dalam Persaingan Bisnis yang Tak Etis

--

SILAMPARITV.CO.ID - Fenomena ini dicirikan oleh penggunaan influencer untuk menyebarkan informasi yang bias, bahkan hoaks. 

Sebagai contoh, merek AMDK, Le Minerale, telah menjadi sasaran kampanye hitam di media sosial. Baru-baru ini, produk Le Minerale dituduh mengandung bromat melebihi batas aman yang dapat menyebabkan kanker.

Menurut Safaruddin Husada, seorang pengajar Komunikasi Pemasaran di London School of Public Relations (LSPR), tuduhan tersebut hanyalah persaingan bisnis yang tidak etis. 

BACA JUGA:Inilah 7 Manfaat Sarapan Pagi yang Tidak Boleh Anda Lewatkan

Dia menyatakan bahwa sepertinya ada pihak tertentu yang terganggu dan ingin merusak citra Le Minerale.

Menurut pandangannya, tindakan itu dapat dikenali dari upaya sejumlah pihak yang memengaruhi untuk menyebarkan informasi tentang keamanan dan kualitas Le Minerale tanpa bukti yang jelas. 

Namun, di sisi lain, kegemparan seputar hoaks bromat sebenarnya memberikan kesempatan bagi Le Minerale untuk menyampaikan keunggulan produknya. 

"Le Minerale perlu lebih aktif dalam menyampaikan hasil uji laboratorium independen terkait keamanan dan kualitas produk kepada konsumen," ujar Safaruddin.

BACA JUGA:Mengintip Kehadiran Motor Terbaru Tahun 2024: Menjelajahi Era Inovasi Otomotif

Sebagai pembuat air minum dalam kemasan yang semakin dikenal, Le Minerale memiliki kemampuan untuk menanggapi berbagai serangan terhadap keamanan dan kualitas produknya. 

Le Minerale dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dua faktor unggulan air minum dalam kemasan yang dimiliki, yaitu Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).

"Penjelasan semacam itu efektif dalam membangun kepercayaan masyarakat dari waktu ke waktu, sambil melindungi konsumen dari upaya influencer yang bertindak sebagai agen negatif kompetitor," tegas Safaruddin.

Algooth Putranto, seorang dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Jaya, menyampaikan pandangan yang sejalan.

BACA JUGA:Menteri Perhuhungan Setujui Buka Rute Penerbangan Palembang-Bali

Sumber: