Langkah Bijak Menggenggam Masa Depan: Transformasi Remaja Bermasalah Menjadi Pilar Generasi Emas

Langkah Bijak Menggenggam Masa Depan: Transformasi Remaja Bermasalah Menjadi Pilar Generasi Emas

tawuran remaja di Indralaya, ogan ilir--rmol sumsel

SILAMPARITV.CO.IDDi tengah situasi yang memprihatinkan terkait tawuran antar remaja, sebuah langkah preventif dan pembinaan diambil oleh kepolisian setempat dengan mengirimkan sejumlah remaja asal Palembang yang terindikasi hendak terlibat tawuran, ke sebuah lembaga pembinaan sosial.

Insiden yang nyaris menimbulkan kerusuhan di kawasan Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ini berhasil dicegah dengan langkah cepat dan tegas dari pihak kepolisian.

Sebanyak 28 remaja, yang mayoritas masih berstatus sebagai pelajar, diserahkan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan Dengan Hukum (UPTD PSRABH) Provinsi Sumatera Selatan.

Langkah ini diambil bukan untuk memberikan stigma negatif pada remaja tersebut, melainkan untuk memberikan mereka kesempatan kedua dalam membentuk karakter dan menghindari perilaku negatif yang bisa merugikan banyak pihak.

BACA JUGA:Breaking News! Orang Gangguan Jiwa Tewaskan Ibu dan Ayah Kandungnya di Musi Rawas

Darwin Mokodongan, selaku Kasi Rehabilitasi Sosial dari UPTD PSRABH, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk membina dan memberikan pendidikan karakter kepada para remaja.

Mereka diberikan pembelajaran dan pendidikan agama yang diharapkan dapat membentuk karakter serta memperkuat mental dan spiritual, agar ke depannya dapat menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat.

Lembaga tersebut memilih pendekatan yang humanis dan edukatif, di mana para remaja ini dibina layaknya di pondok pesantren dengan mengikuti rutinitas ibadah salat lima waktu, belajar agama Islam, dan aktivitas positif lainnya yang bertujuan untuk membentuk karakter serta nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka.

BACA JUGA:Keajaiban Penumpang yang Selamat dari Pesawat Japan Airlines yang Terbakar

Salah satu hal yang menarik dari program pembinaan ini adalah keterbukaan pihak UPTD PSRABH dalam proses pembinaan. Darwin menegaskan, tidak ada batasan waktu tertentu dalam pembinaan karakter para remaja ini.

Orang tua dari para remaja tersebut diberi kebebasan untuk menjemput anak-anak mereka kapan saja, dengan catatan harus terlebih dahulu menandatangani nota kesepakatan yang berisi komitmen untuk mengawasi dan memastikan anak-anak mereka tidak terlibat dalam perilaku negatif di masa depan.

Langkah ini mendapat respons positif dari berbagai pihak, termasuk dari orang tua remaja dan masyarakat luas.

Hal ini dianggap sebagai solusi yang efektif dan humanis dalam mengatasi permasalahan remaja yang hendak terlibat tawuran, serta menjadi salah satu cara untuk membangun generasi muda yang lebih bertanggung jawab dan memiliki integritas moral yang kuat.

BACA JUGA:6 Tersangka Geng Motor Lubuklinggau Diamankan Polisi

Sumber: