Update BMKG 22-23 Maret 2024: Berikut Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hingga Angin Kencang

Update BMKG 22-23 Maret 2024: Berikut Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hingga Angin Kencang

ilustrasi cuaca ekstrem--freepik

SILAMPARITV.CO.IDPeringatan dini cuaca ekstrem yang akan melanda beberapa wilayah Indonesia, kembali dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

Terdapat beberapa wilayah yang akan berpotensi alami cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang.

Potensi tersebut diupdate oleh BMKG, dimana akan terjadi pada Jumat dan Sabtu 22-23 Maret 2024. 

Dijelaskan oleh BMKG, penyebab dari cuaca ekstrem tersebut karena adanya Siklon Tropis Neville yang terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah. 

BACA JUGA:KPU RI Umumkan Hasil Pemilu 2024: Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres RI 2024-2029

Kecepatan angin maksimum 65 knot  yang dimiliki ole siklon tropis tersebut dan bertekanan udara 990 hPa serta bergerak ke arah Barat. 

Diprediksi, Siklon Tropis Neville memiliki kecepatan angin maksimum yang akan meningkat dalam 24 jam. 

“Sistem tersebut akan menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan Jawa yang di sekitar siklon tropis tersebut mampu meningkatkan tinggi gelombang,” tulis BMKG dalam keterangannya, dikutip pada Jum'at 22 Maret 2024.

Terpantau juga pusat tekanan rendah di daratan Australia bagian utara. Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Australia bagian utara. 

BACA JUGA:Program Mudik Gratis Pelni & Kemenhub, Tiket Ludes Diserbu Antusiasme Pemudik!

Selanjutnya, beberapa daerah konvergensi yang terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara, dari Laut Jawa hingga Laut Flores, dari Sumatera Selatan hingga Lampung, dari Kalimantan Timur hingga Selat Makassar, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan, di Sulawesi Selatan, dan dari Papua Barat hingga Papua. 

Selain itu, adanya sejumlah daerah konfluensi yang terpantau memanjang di pesisir utara Jawa, Bali, Nusa Tenggara (NT), Maluku, dan Laut Arafuru. 

“Pada kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah, di sepanjang daerah low level jet atau konvergensi atau konfluensi tersebut,” terang BMKG.

Sementara ada beberapa daftar wilayah yang masuk potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang.

Sumber: