Mengulik Film Drama Romantis Indonesia, Inilah Nilai Budaya dari Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Mengulik Film Drama Romantis Indonesia, Inilah Nilai Budaya dari Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

cover film drama indonesia "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck"--

SILAMPARITV.CO.IDTerdapat banyak jenis film drama romantis Indonesia yang menjadi pilihan tontonan banyak orang, salah satunya film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Film ini masuk dalam kategori genre romantis, yang diangkat dari novel karangan Buya Hamka dengan judul yang sama, yakni Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Film ini tayang pada tahun 2013 lalu, yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya.

Lantas bagaimana kisah cerita dibalik film ini serta nilai budaya yang terkandung? 

BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Keji! Video Kekerasan terhadap Kucing Viral di Jepara

Berikut cerita serta nilai budaya dari film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck", dikutip dari jurnal penelitian Nabila Fauziyyah (2019) yang berjudul Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, pada Sabtu (30/3/2024).

Ceritanya terinspirasi dari kisah nyata tenggelamnya  kapal penumpang Van der Wijck pada tanggal 21 Oktober 1936 di Laut Jawa timur laut Semarang.

Berdasarkan kisah sejarah tersebut, Buya Hamka menciptakan kisah cinta tragis fiktif, menambah bumbu kisah cinta yang digagalkan oleh adat.

Kisah seorang pemuda bernama Zainuddin (diperankan oleh Herjunot Ali) yang diasingkan dari tanah air ayahnya dan dikucilkan karena ibunya keturunan Bugis, Hingga akhirnya Zainuddin ditemukan oleh sosok Hayati (diperankan oleh Pevita Pearce) di sebuah tempat mengaji.

BACA JUGA:Gitaris Wajib Tahu ! Ini Perbedaan Gitar Single Coil dan Humbucker

Hayati adalah seorang perempuan Minang murni dan yatim piatu yang tinggal bersama Mamak, seorang tokoh adat Datuk.

Film ini menceritakan tentang adat dan budaya masyarakat Minang yang sangat kental, dan masyarakat Minangkabau dalam film ini sangat menentang adanya perkawinan silang dan perkawinan antar suku.

Nilai-nilai dalam film memanfaatkan sistem simbol-simbol yang ada dalam pikiran manusia berupa isi pesan, suara, kata-kata, dialog, dan lain-lain.

Oleh karena itu, peneliti ingin menyelidiki secara detail nilai-nilai yang terkandung dalam film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck''.

Sumber: