Kisah Tragis di Balik Tembok Permata Jingga: Kekerasan Terhadap Balita oleh Suster Indah

Kisah Tragis di Balik Tembok Permata Jingga: Kekerasan Terhadap Balita oleh Suster Indah

Foto Suster Indah--

SILAMPARITV.CO.ID - Di tengah gemerlapnya Perumahan Permata Jingga, Kelurahan Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, terkuak sebuah tragedi mengerikan yang mengguncang hati masyarakat.

Seorang balita yang seharusnya dilindungi dan disayangi, malah menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh sosok yang seharusnya dipercaya untuk menjaga dan merawatnya.

Aksi kekerasan ini tak lain dilakukan oleh Suster Indah (27), seorang perawat asal Bojonegoro, terhadap anak balita dari keluarga pengusaha Reinukky Abidharma dan selebgram Aghnia Punjabi.

BACA JUGA:Erupsi Rabu Pagi Ini, Gunung Ibu Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Heri Budi, seorang pengacara yang menjalani kasus ini, mengungkapkan bahwa Suster Indah alias IPL mengutarakan rasa kesalnya terhadap majikan karena seringnya terlambat menerima gaji.

Dalam curhatannya, Suster Indah menyebutkan bahwa selama setahun bekerja dengan selebgram Malang, Emy, gaji yang seharusnya diterimanya sering kali telat.

"Karena kesal atas keterlambatan gaji dan rasa frustasi yang memuncak, pelaku nekat memukuli dan menyiksa anak majikannya, JAP, yang baru berusia 3,5 tahun," ungkap Budi kepada awak media.

Kisah ini menjadi pukulan telak bagi masyarakat, karena kekerasan yang seharusnya tak pernah dikenal dalam dunia anak-anak, kini menjadi kenyataan yang harus dihadapi. Balita yang seharusnya tengah menikmati masa kecilnya dengan riang gembira, justru harus merasakan penderitaan yang tak pantas dialami oleh siapa pun.

BACA JUGA:Curang! Isi Bio Solar di Dispenser Dexlite, Manager-Pengawas SPBU Muara Enim Ditangkap

Tak hanya itu, kasus ini juga membuka mata kita akan urgensi perlindungan terhadap para pekerja rumah tangga, termasuk di antaranya para pembantu rumah tangga, babysitter, atau suster.

Terlalu sering kita melihat kasus-kasus pelecehan atau kekerasan yang dilakukan oleh mereka yang seharusnya menjadi penjaga, bukan pelaku kejahatan.

Peristiwa ini harus menjadi alarm bagi kita semua bahwa perlindungan terhadap anak-anak dan hak-hak mereka harus ditegakkan tanpa kompromi.

Tak boleh ada alasan apapun yang bisa membenarkan tindakan kekerasan terhadap mereka. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dirawat, dilindungi, dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang.

Masyarakat pun mendesak agar penegakan hukum terhadap kasus ini dilakukan secara tegas dan adil. Pelaku harus dihukum sesuai dengan perbuatannya, sebagai bentuk keadilan bagi korban dan juga sebagai pembelajaran bagi semua pihak bahwa kekerasan terhadap anak tak akan pernah ditoleransi.

Sumber: