Menguak Misteri Self-Harm, Mengelola Emosi dengan Bijak tanpa Melukai Diri Sendiri

Menguak Misteri Self-Harm, Mengelola Emosi dengan Bijak tanpa Melukai Diri Sendiri

Ilustrasi Self Harm--

SILAMPARITV.CO.ID - Dalam kehidupan yang serba cepat dan seringkali penuh tekanan, kita semua menghadapi tantangan untuk mengelola emosi dengan bijak.

Namun, bagi beberapa orang, mengatasi tekanan dan ketegangan bisa menjadi sebuah pertarungan yang luar biasa berat. Mereka menghadapi cobaan yang begitu mendalam hingga mengarah pada perilaku destruktif, salah satunya adalah self-harm atau menyakiti diri sendiri.

Self-harm adalah sebuah masalah serius yang tidak boleh diabaikan. Namun, di balik tindakan ini, sering kali terdapat kebutuhan yang mendalam untuk mengatasi emosi yang tidak terkelola. Dalam artikel ini, kita akan membahas fenomena self-harm secara lebih mendalam, serta pentingnya mengelola emosi dengan bijak sebagai alternatif yang lebih sehat.

BACA JUGA:Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel, Program Adhyaksa Peduli Anak Umang

1. Memahami Self-Harm: Mengapa Orang Melakukan Hal Ini?

Self-harm, atau menyakiti diri sendiri, mencakup berbagai tindakan seperti memotong, membakar, memukul diri sendiri, atau bahkan menyalahgunakan obat-obatan. Meskipun perilaku ini seringkali sulit dipahami oleh banyak orang, bagi mereka yang melakukannya, self-harm merupakan cara untuk meredakan tekanan emosional yang tak tertahankan.

Orang yang melakukan self-harm sering kali mengalami berbagai masalah mental seperti depresi, kecemasan, atau trauma masa lalu. Mereka mungkin kesulitan mengungkapkan atau mengelola emosi mereka, dan self-harm menjadi cara untuk menenangkan diri atau merasa 'hidup' lagi saat mereka merasa mati rasa.

BACA JUGA:Polres Musi Rawas Gelar Press Conference Ungkap Kasus Dalam Operasi Pekat Penyakit Masyarakat

2. Bahaya Self-Harm: Mengapa Ini Perlu Dihindari?

Meskipun mungkin terasa sebagai cara untuk mengatasi tekanan, self-harm sebenarnya tidak memberikan solusi jangka panjang. Bahkan, tindakan ini membawa risiko serius bagi kesehatan fisik dan mental individu yang melakukannya. Luka-luka fisik bisa menjadi infeksi serius, sementara pada tingkat mental, self-harm dapat memperdalam depresi dan memperburuk kecemasan.

Lebih dari itu, self-harm juga memicu siklus berbahaya di mana individu merasa bersalah atau malu setelah melakukannya, yang kemudian memicu lebih banyak tekanan emosional dan mendorong mereka untuk melakukan self-harm lagi sebagai cara untuk mengatasinya. Ini adalah spiral negatif yang perlu dihentikan.

BACA JUGA:BPS Sumsel Rilis Nilai Tukar Petani (NTP) Sumsel Naik 2,97 Persen Pada Bulan Maret 2024

3. Mengelola Emosi dengan Bijak: Alternatif yang Lebih Sehat

Penting bagi individu yang cenderung melakukan self-harm untuk mempelajari cara mengelola emosi dengan cara yang lebih sehat dan produktif. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa membantu:

Sumber: