Benarkah Mencari Informasi di Google Kemudian Hari Akan Berbayar? Cek di Sini!

Benarkah Mencari Informasi di Google Kemudian Hari Akan Berbayar? Cek di Sini!

foto google--freepik

SILAMPARITV.CO.IDTeknologi terbesar yakni Google yang identik dengan mesin pencari online, tampaknya akan mengubah dari segi model bisnisnya.

Akses ke layanan pencarian Google saat ini  gratis, namun biaya akan ditambahkan kemudian.

Mengutip dari Financial Times, Senin (8/4/2024), bahwa perusahaan  sedang mempertimbangkan opsi untuk menawarkan fitur premium bertenaga AI  dalam produk pencarian intinya dengan biaya tertentu.

BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Kelistrikan selama Arus Mudik, General Manager PLN UID S2JB Pantau Langsung Posko SPKLU

Menurut laporan tersebut, sumber yang mengetahui rencana Google telah mengindikasikan bahwa fitur pencarian canggih yang didukung AI  ini dapat menjadi bagian dari layanan berlangganan Google yang sudah ada seperti Gemini Advanced dan Google One.

Secara khusus, seperti yang dilaporkan Android Authority, dikutip pada Senin 8 April 2024, laporan tersebut mencatat bahwa Google Penelusuran tingkat premium  akan terus menyertakan iklan, sedangkan versi lama akan tetap gratis untuk digunakan.

Potensi perombakan ini tampaknya disebabkan oleh Google yang perlu menyeimbangkan dua prioritas.

Ini tentang mengintegrasikan AI tingkat lanjut ke dalam pengalaman penelusuran Anda sekaligus melindungi iklan penelusuran  menguntungkan yang merupakan tulang punggung keuangan Anda.

BACA JUGA:Gunakan Mobil Listrik, Dirut PLN Jajal SPKLU di Rest Area 626B Saradan, Pastikan Seluruh Sistem Layanan SPKLU

Pendapatan iklan penelusuran, yang mencapai $175 miliar tahun lalu, menyoroti risiko yang harus diambil perusahaan.

Sementara itu, pesatnya perkembangan ChatGPT  OpenAI memaksa Google berlomba untuk mendapatkan supremasi AI.

Mei lalu, Google mulai menguji layanan pencarian bertenaga AI yang dikenal sebagai Search Generative Experience (SGE).

SGE menyediakan ringkasan dan jawaban pertanyaan yang didukung  AI selain tautan tradisional  dan presentasi iklan.

BACA JUGA:WhatsApp Luncurkan Filtur Baru dan Cara Membuka WA Dua Ponsel Berbeda

Pengalaman SGE hanya bersifat opsional hingga saat ini, ketika Google mulai mengujinya sebagai pengalaman default untuk beberapa pengguna.

Namun, perusahaan tersebut lambat dalam mengintegrasikan fitur-fitur SGE ini ke dalam mesin pencari utamanya, kemungkinan  karena tingginya biaya komputasi yang terkait dengan model AI generatif.

Meskipun SGE menawarkan potensi keuntungan bagi pengguna, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai fondasi model bisnis Google saat ini.

Kemampuan  AI dalam memberikan jawaban yang komprehensif dapat menyebabkan lebih sedikit klik pengguna pada tautan situs web, sehingga menghasilkan lebih sedikit tayangan iklan dan  membahayakan sumber pendapatan utama Google.

BACA JUGA:PLN UID S2JB Siapkan Listrik Andal Sambut Idul Fitri 1445 Hijriah

Laporan tersebut lebih lanjut mengklaim bahwa para insinyur Google telah mengembangkan teknologi tersebut, meskipun keputusan akhir dan jadwal penerapannya masih belum jelas.

Sumber: