Mengejutkan Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat (AS) Merosot Tajam Menjadi 1,6 %

Mengejutkan Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat (AS) Merosot Tajam Menjadi 1,6 %

Ilustrasi ekonomi AS menurun--

SILAMPARITV.CO.ID - Perekonomian Amerika Serikat (AS) melambat lebih dari yang diperkirakan pada kuartal I-2024. Negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi yang terus melambat dalam 12 bulan terakhir.

Meskipun demikian, hal ini menjadi isyarat bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga. Meski demikian, Federal Reserve menegaskan bahwa mereka tidak tergesa-gesa dalam menurunkan suku bunga.

BACA JUGA:Pencurian Plat Besi Jembatan di Muratara Membuat Petani Terisolasi dan Berdampak Negatif bagi Ekonomi Lokal

Menurut laporan dari Reuters, Jumat (26/4/2024), Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal I-2024 hanya tumbuh sebesar 1,6%, merupakan pertumbuhan terlemah sejak kuartal II-2022.

Pertumbuhan ekonomi yang terus melambat dalam 12 bulan terakhir dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek perekonomian.

BACA JUGA:Mobil LCGC, Solusi Transportasi yang Menguntungkan untuk Ekonomi Menengah Kecil

 Pertama, dapat terjadi penurunan tingkat lapangan kerja karena perusahaan mungkin akan mengurangi investasi dan ekspansi bisnis mereka dalam menghadapi kondisi ekonomi yang melambat. 

Hal ini dapat berujung pada peningkatan tingkat pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi ekonomi secara keseluruhan.

BACA JUGA:BSD Membangun Kawasan Ekonomi Khusus: Pendidikan, Biomedis, dan Digital Menjadi Fokus Utama

Kedua, melambatnya pertumbuhan ekonomi juga dapat memengaruhi pasar keuangan, termasuk pasar saham dan obligasi.

 Investor mungkin menjadi lebih hati-hati dalam melakukan investasi karena ketidakpastian ekonomi, yang dapat menyebabkan volatilitas pasar yang lebih tinggi dan penurunan nilai aset. 

BACA JUGA:Berhemat Rp100 juta: Mobil yang Lebih Luas dan Ekonomis dari Inova, Berikut Pilihannya

Selain itu, lembaga keuangan mungkin juga mengalami tekanan karena berpotensi lebih sedikitnya permintaan kredit dari perusahaan dan individu.

 Hal ini dapat menghambat akses modal bagi bisnis dan menghambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Sumber: