Dari Kebingungan Hingga Kepahaman: Kisah USB-A dan Kenapa Kita Selalu Terbalik Memasangnya
--
SILAMPARITV.CO.ID - Sejak kemunculannya pada tahun 1996, konektor USB-A telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital kita.
Dari printer hingga keyboard, hampir setiap perangkat yang kita gunakan sehari-hari mengandalkan konektor ini untuk berkomunikasi dengan komputer atau perangkat lainnya.
Namun, meskipun popularitasnya yang tak terbantahkan, ada satu masalah kecil yang sering mengganggu pengguna: kita selalu tampaknya memasangnya terbalik pada percobaan pertama.
BACA JUGA:Daftar 5 Merek Ponsel 5G yang Paling Laris Dibeli di Indonesia
Fenomena ini telah menimbulkan banyak tawa dan frustrasi di seluruh dunia. Bahkan, sejumlah meme dan lelucon telah dibuat tentang kemampuan "superpower" kita untuk selalu memilih sisi yang salah.
Tapi apa sebenarnya yang menyebabkan kita sering keliru memasang USB-A? Mari kita lihat lebih dekat.
Untuk memahami permasalahan ini, pertama-tama kita harus melihat desain fisik konektor USB-A itu sendiri.
Salah satu ciri paling mencolok dari USB-A adalah kekurangan orientasi yang jelas. Artinya, konektor ini bisa dipasang dengan dua cara yang sama-sama mungkin.
Tanpa adanya petunjuk visual yang jelas, pengguna harus mengandalkan keberuntungan atau ingatan mereka untuk memastikan bahwa mereka memasangnya dengan benar.
Namun, ada satu faktor tambahan yang berkontribusi pada masalah ini: kurangnya keseragaman antara desain port USB-A pada perangkat yang berbeda. Meskipun secara umum bentuknya serupa, ada variasi kecil dalam posisi "lidah" di dalam port yang mempengaruhi bagaimana konektor akan masuk.
Misalnya, port pada laptop Anda mungkin memiliki lidah di bagian atas, sementara port pada komputer meja Anda mungkin memiliki lidah di bagian bawah. Perbedaan ini, meskipun kecil, cukup untuk menyebabkan kebingungan saat memasang konektor.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A34 5G Bikin hari-harimu Memuaskan, Berikut Harga dan Spesifikasinya
Selain itu, penting untuk diingat bahwa manusia cenderung memiliki lebih banyak masalah dengan keputusan yang tidak jelas atau ambigu.
Sumber: