Tiongkok dan Thailand Sepakat Tinggalkan Dolar, Mengapa?

Tiongkok dan Thailand Sepakat Tinggalkan Dolar, Mengapa?

tiongkok dan thailand sepakat tinggalkan dollar AS--contribune

SILAMPARITV.CO.IDTiongkok dan Thailand sepakat untuk meninggalkan dolar AS.

Bank sentral kedua negara menandatangani perjanjian untuk memperkuat kerja sama dalam transaksi lintas batas dalam mata uang lokal.

India dan Nigeria juga menerapkan kebijakan serupa seminggu lalu. 

Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan dolar semakin nyata, dan Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menekankan hal tersebut dalam kunjungannya ke Beijing baru-baru ini. Thailand dan Tiongkok dapat bekerja sama dalam transaksi mBridge

BACA JUGA:Tempat-Tempat di Dunia di Mana Manusia Dilarang Meninggal

Beberapa pihak meyakini proyek transaksi CBDC internasional ini dapat mematahkan monopoli jaringan SWIFT.

Bank for International Settlements (BIS) dan bank sentral Tiongkok, Hong Kong, Thailand, dan Uni Emirat Arab terlibat dalam proyek ini. 

Tiongkok terus mendevaluasi dolar AS karena khawatir perekonomiannya akan terus bergantung pada jaringan pembayaran Barat.

Mereka belajar dari Iran dan Rusia, yang tetap independen meski terputus dari jaringan SWIFT. 

BACA JUGA:5 Tempat Wisata yang Membawa Kamu Masuk ke Dunia Serial Netflix Bridgerton

Kedua negara secara terbuka memusuhi dolar AS. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa Tiongkok mengerjakan proyek mBridge padahal mereka sudah menggunakan Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas Tiongkok, atau CPIS. 

Menurut Contribute, pertumbuhan CPIS sangat pesat sejak diluncurkan pada tahun 2015.

CPIS menangani lebih dari 123 triliun yuan pada tahun 2023, dibandingkan dengan 10 triliun yuan pada tahun 2021 dan 2 triliun yuan pada tahun 2017.

CPIS kini menghubungkan hampir 1.500 bank di 114 negara.

Sumber: