Cara TPID Sumsel Kendalikan Inflasi: Operasi Pasar hingga Sidak Harga & Stok

Cara TPID Sumsel Kendalikan Inflasi: Operasi Pasar hingga Sidak Harga & Stok

Cara TPID Sumsel Kendalikan Inflasi: Operasi Pasar hingga Sidak Harga & Stok--ist

Cara TPID Sumsel Kendalikan Inflasi: Operasi Pasar hingga Sidak Harga & Stok

SilampariTV -Palembang, 4–5 Agustus 2025

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Selatan melalui berbagai strategi aktif dan terintegrasi berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, khususnya pada Juli 2025 saat inflasi menunjukkan tren meningkat.

BACA JUGA:Fenomena Jolly Roger Jelang 17 Agustus: Simbol Anime atau Protes Rakyat?

BACA JUGA:PLN UP3 Lubuklinggau Himbau Masyarakat Tidak Bermain Layang-Layang dan Memasang Reklame Dekat Jaringan Listrik

Tren Inflasi di Sumsel

Inflasi bulanan (mtm) di Sumsel pada Juli 2025 tercatat sebesar 0,14 %, naik dari Juni (0,08 %) dan Mei (0,06 %).

Secara tahunan (y‑on‑y), inflasi Juli mencapai 2,88 %, tertinggi sepanjang tahun 2025 di Sumsel.

Kelompok pangan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi paling besar, mencapai 0,30 % (mtm) dengan andil hingga 0,10 % terhadap inflasi keseluruhan.

BACA JUGA:Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Salurkan BSU 2025 kepada 3,76 Juta Penerima Senilai Rp2,25 Triliun

BACA JUGA:Tiga Ketua IDI Resmi Dilantik: Momentum Baru Dunia Kedokteran di Musi Rawas, Lubuk Linggau, dan Muratara.

Komoditas Penyumbang Utama Inflasi

Bawang merah, tomat, cabai rawit, dan daging ayam rasmenjadi pemicu utama inflasi bulanan di Sumsel dengan andil masing-masing sekitar 0,10 %, 0,06 %, 0,05 %, dan 0,04 % (mtm).

[Faktor-faktor ekonomin  daalam seperti penurunan pasokan akibat cuaca buruk serta kenaikan harga pakan ayam (dari jagung) dan lonjakan permintaan saat libur sekolah ikut mendorong harga pangan naik.

Sumber: