Rutinitas Wajib Ruben Onsu Pasca Mualaf: Nyesal Jika Terlewat, Ingin Wafat Tanpa Dendam

Rutinitas Wajib Ruben Onsu Pasca Mualaf: Nyesal Jika Terlewat, Ingin Wafat Tanpa Dendam

Rutinitas Wajib Ruben Onsu Pasca Mualaf: Nyesal Jika Terlewat, Ingin Wafat Tanpa Dendam--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Setelah memutuskan menjadi mualaf, presenter dan pengusaha sukses Ruben Onsu terus menunjukkan keseriusannya dalam memperdalam ajaran Islam. Keputusannya hijrah menjadi titik balik dalam hidupnya. Tak hanya di depan kamera, di balik layar pun Ruben aktif menjalani ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baru-baru ini, suami dari Sarwendah itu mengungkap rutinitas ibadah yang menjadi "pakem" dalam kesehariannya, terutama salat tahajud dan subuh. Baginya, ini bukan sekadar kewajiban, melainkan sumber ketenangan dan kekuatan hidup.

BACA JUGA:Alasan Mengejutkan Gelar Haji Disematkan di Nama Orang RI: Tradisi, Kehormatan, dan Jejak Kolonial

BACA JUGA:Pelajar SMA di Lubuklinggau Jadi Korban Perampokan Modus Hipnotis, Motor & HP Raib, Pelaku Masih Buron

Tahajud dan Subuh: Kunci Damai Ruben Onsu

Dalam wawancara bersama Trans TV yang tayang di YouTube, Ruben membagikan pengalamannya:

"Rutinitas saya sudah terpakem. Saya tahajud, tidur sebentar, terus subuh, habis subuh jualan. Kalau ada yang terlewat itu penyesalannya, duh kenapa ya terlalu. Sedihnya bisa seharian," ucap Ruben.

Rutinitas ini bukan hanya rutinitas fisik, melainkan sarana dialog pribadi dengan Sang Pencipta. Ruben mengaku hatinya selalu tenang setelah berbicara kepada Allah, seolah tidak pernah merasa sendiri meskipun berada dalam kesunyian atau tengah tertawa menahan kesedihan.

"Saya sudah capek mengandalkan manusia. Di tertawa saya, saya menahan air mata. Di sunyi saya, saya pura-pura tertawa," katanya dengan jujur.

BACA JUGA:Mau Pesta Daging? Siapkan 7 Air Rebusan Daun Ini untuk Turunkan Kolesterol

BACA JUGA:SOAL DAN KUNCI JAWABAN POST TEST MODUL 1 PPG 2025: Pembelajaran Mendalam & Asesmen

Doa dalam Sujud: Ingin Wafat Tanpa Dendam

Dalam setiap sujudnya, Ruben selalu memanjatkan doa penuh makna dan kerendahan hati. Ia tak meminta kemewahan duniawi, namun berharap agar dipanggil dalam keadaan suci dan damai.

“Saat saya sujud, saya cuma bilang, ya Allah kalau waktu hamba sudah selesai, hamba tidak ingin meninggal dalam keadaan marah, tidak dengan hati terluka, atau membawa dendam. Tapi panggil saya dalam keadaan selesai berwudhu, dalam keadaan mengingat Engkau,” tutur Ruben.

Sumber: