Media Asing Kritik IKN Nusantara, Sebut Proyek Ambisius Ini Bisa Jadi Kota Hantu.

Media Asing Kritik IKN Nusantara, Sebut Proyek Ambisius Ini Bisa Jadi Kota Hantu.

Media Asing Kritik IKN Nusantara, Sebut Proyek Ambisius Ini Bisa Jadi Kota Hantu.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan dunia internasional. Dalam laporan terbaru bertajuk “Indonesia’s New Capital, Nusantara, in Danger of Becoming a ‘Ghost City’” yang dirilis The Guardian pada 29 Oktober 2025, media asal Inggris itu menilai pembangunan ibu kota baru Indonesia menghadapi tantangan serius bahkan disebut berisiko menjadi “kota hantu” di tengah megahnya infrastruktur yang mulai berdiri.

BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja Besar dan Gaji Tinggi di Masa Depan

BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Bersilaturrahmi Bersama Linggau Pos Media Group

Kontras Megah dan Sepi di Tengah Hutan Kalimantan

Dalam laporannya, The Guardian menggambarkan suasana kontras di kawasan inti proyek IKN.

“Di tengah hutan lebat, sebuah jalan raya besar muncul di antara pepohonan, mengarah ke sebuah istana megah dengan burung garuda berkilau di puncaknya. Namun di antara gedung-gedung futuristik, jalanan Nusantara tampak sunyi, hanya terlihat tukang kebun dan beberapa turis yang penasaran,” tulis The Guardian.

Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa meski proyek IKN telah menghasilkan sejumlah infrastruktur megah seperti Istana Presiden, kantor pemerintahan, dan jaringan jalan utama, namun aktivitas manusia di kawasan itu masih minim.

BACA JUGA:“10 Buah Ajaib Penurun Kolesterol dan Asam Urat, Solusi Alami Tanpa Obat!”

BACA JUGA:Medco E&P Hadirkan Harapan Baru bagi Warga Sumaja Makmur Lewat Program Bedah Rumah

Pendanaan Menurun, Investasi Swasta Lesu

Laporan yang sama mengungkapkan bahwa dukungan pendanaan pemerintah terhadap proyek IKN mengalami penurunan signifikan pada 2025.

“Alokasi dana pemerintah untuk proyek Nusantara turun lebih dari 50 persen, dari sekitar £2 miliar pada 2024 menjadi hanya £700 juta (sekitar Rp 13 triliun),” tulis The Guardian.

Tak hanya itu, investasi swasta yang diharapkan menjadi motor utama pembangunan juga disebut masih jauh dari target. Banyak investor asing dan domestik dilaporkan menunda komitmen investasi karena belum adanya kepastian tata kelola, kesiapan infrastruktur dasar, hingga stabilitas politik pasca-pemerintahan Joko Widodo.

BACA JUGA:Tangis Haru Jerome Polin Saat Melepas Kepergian Sang Ayah

Sumber:

Berita Terkait