Perbaikan Tower dan Jaringan Transmisi Rampung, Sistem Kelistrikan Aceh yang Terisolasi Kini Kembali Terhubung
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kiri), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra (kedua dari kiri) dan para petugas PLN ketika menyelesaikan pemasangan kabel di titik tower 142 pada jaringan transmisi Pangkalan Brandan - La--Foto: ist
#PLN Masuki Tahap Pengoperasian Pembangkit
SILAMPARITV.CO.ID – PT PLN (Persero) berhasil memulihkan kembali jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan–Langsa pada Rabu (17/12) pukul 13.30 WIB.
Kini, interkoneksi sistem kelistrikan Aceh yang tadinya terisolasi telah kembali terhubung dengan _backbone_ sistem besar Sumatra. Dengan pulihnya interkoneksi tersebut, pemulihan kelistrikan Aceh kini memasuki tahapan pengoperasian kembali pembangkit listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa jaringan transmisi Pangkalan Brandan–Langsa merupakan penopang utama interkoneksi sistem kelistrikan Sumatra dan Aceh, sehingga pemulihannya menjadi langkah krusial dalam mengembalikan kekuatan sistem kelistrikan Aceh pascabencana.
“Tersambungnya kembali transmisi Pangkalan Brandan–Langsa adalah titik penting dalam pemulihan kelistrikan Aceh. Jalur ini menjadi _backbone_ interkoneksi Sumatra–Aceh, sehingga pemulihannya membuka jalan bagi tahapan lanjutan pemulihan sistem secara menyeluruh,” ujar Darmawan di Aceh Tamiang pada Rabu (17/12).
Pemulihan interkoneksi tersebut dilakukan melalui pembangunan tower darurat pada sejumlah titik transmisi yang terdampak banjir dan longsor, sehingga jalur Pangkalan Brandan–Langsa dapat kembali difungsikan secara aman.
BACA JUGA:Menguatkan Pembinaan, Wisuda Santri Jadi Momentum Evaluasi dan Peningkatan Kualitas
BACA JUGA:Humanis namun Ketat, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Terapkan Standar Layanan Kunjungan
"Dalam prosesnya, pembangunan tower darurat ini dilakukan di tengah kondisi lapangan yang menantang, mulai dari akses lokasi yang terbatas, kontur medan yang labil pascabencana, hingga curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan genangan air dan lumpur yang ekstrem," jelas Darmawan.
Dirinya melanjutkan, setelah jaringan transmisi berhasil tersambung kembali, PLN memasuki tahap pengoperasian kembali pembangkit listrik, khususnya PLTU Nagan Raya. Proses ini membuat sistem kelistrikan Aceh berangsur-angsur pulih.
Untuk pengoperasian yang optimal, dibutuhkan durasi sekitar 48 jam ke depan melalui proses pemanasan, sinkronisasi dengan sistem, serta pengujian kinerja. Tahapan ini menjadi prasyarat sebelum sistem dapat dibebani lebih lanjut agar aliran listrik tetap andal dan tidak memicu gangguan lanjutan.
“Pemulihan kelistrikan harus dilakukan berurutan. Setelah interkoneksi aman, kami masuk ke pengoperasian pembangkit agar pasokan yang dihasilkan benar-benar optimal dan dapat menopang sistem secara andal,” tegasnya.
Selanjutnya, pasokan listrik akan secara bertahap disalurkan ke jaringan distribusi melalui 20 unit gardu induk, 558 unit penyulang, dan 15.717 unit gardu distribusi yang melayani masyarakat di seluruh wilayah Aceh.
BACA JUGA:Di Tengah Cuaca Ekstrem, Pemulihan Kelistrikan Aceh Terus Dilakukan
Sumber: