Pemilik Kamar Bilas Pantai Jakat Bengkulu Klarifikasi Usai Aksi Tak Pantas Yang Viral
Pemilik Kamar Bilas Pantai Jakat Bengkulu Klarifikasi Usai Aksi Tak Pantas Yang Viral--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Pemilik usaha kamar bilas di kawasan wisata Pantai Jakat, Kota Bengkulu, Yuniarti, akhirnya memberikan klarifikasi terkait aksinya yang dinilai tidak pantas terhadap seorang pengunjung pantai. Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial dan menuai beragam reaksi dari masyarakat.
BACA JUGA:Cara Lolos Berkas KUR BRI 2025, Simak Tabel Cicilan Rp. 1 Juta hingga Rp. 200 Juta
BACA JUGA:Viral! Pria Paruh Baya Hadang Mobil Presiden Prabowo dan Sampaikan Aspirasi
Yuniarti menyampaikan klarifikasi sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus upaya meluruskan kronologi kejadian yang terjadi di kawasan wisata tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden bermula saat seorang pengunjung yang kemudian merekam video datang ke Pantai Jakat menggunakan kendaraan bernomor polisi BG atau wilayah Sumatera Selatan.
Menurut Yuniarti, kendaraan pengunjung tersebut diparkir tepat di depan usaha kamar bilas miliknya. Saat pengunjung turun dari mobil, Yuniarti mengaku telah mengingatkan agar setelah mandi di pantai, pengunjung tersebut menggunakan jasa bilas di tempat usahanya.
BACA JUGA:BGN Dorong Inovasi MBG, Sopir Pengantar Makanan Diminta Pakai Kostum Power Rangers
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Ogan Ilir, Kalapas Pagar Alam Meninggal Dunia
“Pas turun sudah saya ingatkan, kalau mandi nanti bilasnya di tempat saya. Sudah deal,” ujar Yuniarti dalam keterangannya.
Namun, setelah pengunjung selesai mandi di pantai, yang bersangkutan justru membilas badan di tempat lain. Yuniarti menegaskan bahwa dirinya tidak marah atas hal tersebut. Ia mengaku hanya melontarkan candaan kepada suaminya tanpa bermaksud menyinggung atau mengancam pengunjung.
BACA JUGA:Prabowo Rencana Tambah Sawit di Papua Tuai Kritik, Pengamat Soroti Dampak Ekologis
BACA JUGA:Gerak Harapan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Warga Binaan Ikuti Pembinaan Latihan Tari
“Saya cuma bilang ke suami saya, ‘nanti aku tinju’. Itu saya ngomong ke suami saya, bukan ke dia,” jelasnya.
Menurut Yuniarti, ucapan tersebut rupanya disalahartikan oleh pengunjung yang merasa tersinggung dan mengira perkataan itu ditujukan kepadanya. Situasi kemudian memanas ketika pengunjung tersebut memaki Yuniarti. Dalam kondisi tertekan dan emosi, Yuniarti mengaku memilih diam dan membelakangi pengunjung tersebut.
BACA JUGA:Perkuat Disiplin Magang, Lapas Narkotika Muara Beliti Tegaskan Komitmen Absensi dan Laporan Harian
BACA JUGA:Silampari TV Bersama Linggau Pos Online Sukses Gelar Lomba Foto Guruku Pahlawanku Peringati HGN 2025
“Dia memaki-maki saya. Saya diam saja. Yang bisa saya lakukan hanya membelakanginya, dan akhirnya terjadi seperti di video itu,” ungkapnya.
Meski demikian, Yuniarti mengakui bahwa tindakannya tidak pantas dan tidak dapat dibenarkan. Ia menyampaikan penyesalan mendalam serta memohon maaf kepada masyarakat luas dan para wisatawan atas perbuatannya yang telah mencoreng kenyamanan kawasan wisata Pantai Jakat.
BACA JUGA:Banjir Pesanan! 30 Ide Jualan Lauk Pauk Paling Dicari Saat Puasa 2026
BACA JUGA:Dua Opsi Penyaluran MBG di Masa Libur Sekolah, BGN Tegaskan Program Tetap Berjalan
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, menegaskan bahwa persoalan antara pelaku usaha dan pengunjung seharusnya diselesaikan secara santun dan beretika. Ia mengingatkan seluruh pelaku usaha di kawasan wisata agar selalu mengedepankan sikap ramah dalam melayani wisatawan.
“Kalau ada yang tidak tepat dari pengunjung, sampaikan dengan baik dan ramah. Tidak perlu melakukan penekanan, apalagi menunjukkan perilaku atau bagian tubuh yang tidak sopan,” tegas Sahat.
BACA JUGA:Di Tengah Bencana, Zulhas Santap Kuliner Aceh Sambil Hisap Cerutu
BACA JUGA:Bus Tujuan Medan Terbakar Hebat di Muratara, Dugaan Api Berasal Dari Mesin
Pasca-viral video tersebut, Yuniarti akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Permintaan maaf itu disaksikan langsung oleh Kasatpol PP Kota Bengkulu, perwakilan Dinas Pariwisata Kota Bengkulu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu, serta Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Saya mohon maaf atas perlakuan saya yang kurang sopan kepada pengunjung. Saya berharap masyarakat dan wisatawan tetap berkunjung ke Kota Bengkulu, khususnya ke Pantai Jakat,” ucap Yuniarti.
Pemerintah Kota Bengkulu berharap kejadian ini menjadi pelajaran bersama, agar kawasan wisata tetap menjadi ruang yang aman, nyaman, dan ramah bagi seluruh pengunjung.
BACA JUGA:Aero Sutan Aswar Raih Emas SEA Games 2025 Meski Minim Dukungan, Bertarung Dengan Jetski Sewaan
BACA JUGA:Saat Kunjungan Menjadi Ruang Berbagi, Muara Beliti Menebar Kepedulian
Sumber: