Inilah 5 Kebiasaan Yang Buat Kelas Menengah Tetap Miskin dan Sulit Berkembang
Inilah 5 Kebiasaan Yang Buat Kelas Menengah Tetap Miskin dan Sulit Berkembang--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Meski terlihat hidup nyaman dan stabil, kelompok kelas menengah ternyata tidak kebal dari ancaman kemiskinan. Mereka memiliki penghasilan yang cukup, mampu membeli rumah, berlibur, dan memenuhi berbagai kebutuhan. Namun, sebuah pola umum menunjukkan bahwa banyak dari mereka kesulitan naik kelas secara finansial.
Menurut Robert R. Johnson, CFA dan profesor keuangan di Heider College of Business, Creighton University, terdapat lima kebiasaan yang secara diam-diam membuat kelas menengah sulit membangun kekayaan dan memperbesar risiko terjebak dalam kondisi finansial stagnan. Penjelasan ini dikutip dari laporan Yahoo Finance.
BACA JUGA:Zulhas Soroti IQ Indonesia Tertinggal, Solusinya : Makan Bergizi Gratis (MBG)
BACA JUGA:Citra dan Kepuasan Publik Meningkat, Kepercayaan Terhadap Polri Sentuh 76,2 Persen.
1. Gaya Hidup Naik Seiring Gaji (Lifestyle Creep)
Ini merupakan kesalahan paling umum. Ketika pendapatan naik, pengeluaran ikut naik. Banyak orang langsung meningkatkan gaya hidup: pindah ke apartemen lebih besar, membeli mobil baru, atau belanja barang mewah.
Hidup memang jadi lebih nyaman, tetapi kondisi finansial tidak berkembang. Bahkan, bisa memburuk jika semuanya dibiayai dengan utang.
Saran ahli:
Johnson menyarankan agar kenaikan gaji langsung diarahkan ke investasi, seolah-olah kenaikan tersebut tidak pernah terjadi.
Contoh: tambahan US$5.000 per tahun yang diinvestasikan dengan imbal hasil 10% dapat tumbuh menjadi lebih dari US$822.000 dalam 30 tahun.
BACA JUGA:Direktur PT. Merung Agro Lestari Rexi Renaldi Mengucapkan Selamat Dirgahayu ke-80 Korps Brimob Polri
2. Terjebak Jadi House Poor
Banyak orang kelas menengah menghabiskan terlalu banyak uang untuk membeli rumah. Johnson mengutip ekonom pemenang Nobel, Robert Shiller, yang menilai bahwa rumah bukanlah investasi yang paling menguntungkan karena membutuhkan biaya perawatan, depresiasi, dan berpotensi ketinggalan zaman.
Sumber: